Bupati Sleman Teken Edaran Minta Aktivitas di Hulu Merapi Disetop

Bupati Sleman Teken Edaran Minta Aktivitas di Hulu Merapi Disetop

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Rabu, 15 Mar 2023 19:18 WIB
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (14/3/2023). Menurut data BPPTKG 14 Maret 2023 pukul 05.59 Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1600 meter ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/tom.
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (14/3/2023). (Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)
Sleman -

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menerbitkan Surat Edaran Bupati nomor 014 tahun 2023 tentang imbauan penghentian aktivitas masyarakat di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Surat edaran tersebut ditujukan kepada 3 Panewu di zona KRB yaitu Cangkringan, Pakem dan Turi, dan lurah-lurah di masing-masing kapanewon tersebut.

Kustini mengatakan surat edaran itu dikeluarkan untuk memberikan rasa aman dan mengurangi risiko dampak erupsi Gunung Merapi.

"Saya mengimbau masyarakat dan pelaku usaha agar tidak melakukan kegiatan dan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya terutama di aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi sektor barat daya dan sektor tenggara sampai dengan situasi aman," kata Kustini dalam keterangan tertulis, Rabu (14/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kustini juga turut melakukan pemantauan di tambang-tambang pasir di sekitar Merapi. Kegiatan pemantauan dilakukan di beberapa tempat antara lain di lokasi 3 lokasi penambangan pada alur sungai Gendol yang telah ditutup aksesnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Sleman, Makwan, telah mempersiapkan masker untuk mengantisipasi hujan abu akibat peningkatan eskalasi erupsi dan bertiupnya angin yang membawa abu vulkanik ke arah selatan atau Kabupaten Sleman.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah melakukan aktivasi posko bencana di kalurahan-kalurahan dan melakukan pengecekan PJU di jalur evakuasi bersama dengan Dinas Perhubungan. Kami juga sudah melakukan pembersihan papan rambu evakuasi dan memperbaiki yang rusak agar lebih jelas sehingga dapat menjadi alat mitigasi bencana," kata Makwan.

Sementara itu, Lurah Kepuharjo, Heri Suprapto, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan penutupan di area hulu sungai Gendol. Terutama agar tidak ada masyarakat baik warga Kepuharjo maupun dari luar Sleman yang beraktivitas di sekitar aliran sungai.

"Kami sudah melakukan penutupan di 4 titik di alur sungai Gendol karena apabila terjadi bencana erupsi, Sungai Gendol ini merupakan kawasan rawan bencana dan berbahaya karena berjarak 6 kilometer dari puncak Merapi," kata Heri.




(aku/sip)


Hide Ads