Nama Kepala Kemenag Kulon Progo Dicatut Janjikan Bantuan Rp 80 Juta

Nama Kepala Kemenag Kulon Progo Dicatut Janjikan Bantuan Rp 80 Juta

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Selasa, 07 Mar 2023 11:04 WIB
Tangkapan layar pesan WhatsApp aksi penipuan online yang mencatut nama Kepala Kemenag Kulon Progo, DIY, Selasa (7/3/2023).
Tangkapan layar pesan WhatsApp aksi penipuan online yang mencatut nama Kepala Kemenag Kulon Progo, DIY, Selasa (7/3/2023). Foto: dok. Kemenag Kulon Progo
Kulon Progo -

Nama Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kulon Progo, DIY, dicatut dalam aksi penipuan online. Pelaku menghubungi pengurus musala dan masjid di Kulon Progo dan menjanjikan bakal memberikan bantuan dengan syarat mengirim data-data pribadi.

Aksi penipuan online itu diketahui pada hari ini. Awalnya, salah seorang pengurus musala di Temon, Kulon Progo, mendapat pesan via WhatsApp dari orang tak dikenal yang mengatasnamakan Kepala Kantor Kemenag Kulon Progo, Wahib Jamil.

"Baru saja kami terima informasi dari masyarakat terkait informasi yang mengatasnamakan Kepala Kantor Kemenag Kulon Progo terkait adanya bantuan dari Ditjen Bimas Islam Kemenag RI," kata Wahib Jamil kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat yang dihubungi dijanjikan akan mendapatkan bantuan tersebut dengan mengirimkan persyaratan yang dibutuhkan kepada orang tersebut," imbuh dia.

Pelaku yang menggunakan nomor +62 8989334135 itu mengirim pesan yang menyatakan pengurus musala akan mendapat bantuan rehabilitasi bangunan ibadah Rp 80 juta dari Ditjen Binmas Kemenag. Namun, calon penerima bantuan harus mengisi sejumlah persyaratan di antaranya foto kondisi bangunan, foto KTP pengurus, dan nomor rekening lembaga.

ADVERTISEMENT

Wahib menyatakan dirinya tidak pernah mengirim pesan semacam itu. Dia memastikan bahwa itu merupakan aksi penipuan.

Wahib pun mengimbau seluruh masyarakat terutama para pengurus masjid, musala, pondok pesantren, dan sebagainya agar mewaspadai modus penipuan semacam ini.

"Semoga tidak ada masyarakat yang menjadi korban dari ulah orang yang tidak bertanggungjawab ini. Kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan dari seluruh warga masyarakat," pungkasnya.




(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads