Universitas Islam Indonesia (UII) menyebut telah bisa berkomunikasi dengan Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), dosen yang sempat hilang kontak dan dilaporkan hilang. Rektor UII Fathul Wahid menyebut dalam pesan itu, Ahmad meminta maaf.
"Pesan yang diterima UII dari AMRP juga termasuk permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari AMRP kepada Rektor dan seluruh sivitas akademika UII atas kegaduhan yang muncul di publik terkait permasalahan ini," kata Fathul dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (24/2/2023).
Menurut Fathul, salah satu alasan Ahmad mengubah rute penerbangan ke AS yakni terkait kondisi kesehatan. Hal itu diketahui dari pesan yang dikirim Ahmad untuk UII.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"UII telah mencermati alasan kondisi kesehatan AMRP yang menjadi penyebab pengalihan rute penerbangan ke Amerika Serikat dan disampaikan melalui penjelasan AMRP di dalam balasan email," jelasnya.
Sebelumnya, dosen UII Jogja, Ahmad Munasir Rafie Pratama, dilaporkan hilang saat hendak pulang ke Indonesia di Oslo, Norwegia. Polri menyebut Ahmad Munasir memang sengaja mengubah rute penerbangan tanpa memberitahu siapa pun.
"Yang bersangkutan tidak hilang. Tapi mengubah rute tanpa beri tahu siapa pun," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti kepada wartawan, Senin (20/2) dilansir detikNews.
Ahmad terdeteksi berada di Boston, Amerika Serikat. Krishna Murti mengatakan Ahmad setiba di AS mematikan semua akses komunikasinya.
"Dia mematikan semua komunikasi setelah masuk di Amerika," kata Krishna Murti, Selasa (21/2).
Polisi berhasil mendapatkan nomor ponsel Ahmad Rafie. Namun nomor tersebut tidak diaktifkan.
"Setelah masuk Amerika, kita juga sudah dapat nomor Amerikanya dia, tapi nggak nyala," kata Krishna Murti.
Dia mengatakan Polri telah memiliki bukti Ahmad Munasir masuk ke Boston pada 13 Februari lalu. Temuan ini didasarkan pada data dari United States Customs and Border Protection (US CBP).
(rih/apl)