"Prospek cuaca ekstrem tiga harian di wilayah DI Yogyakarta berlaku tanggal 4 Januari 2023-6 Januari 2023," kata Kepala Stasiun Meteorologi Jogja, Warjono, dalam keterangan pers, Selasa (3/1/2023).
Dia menjelaskan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, anomali suhu muka laut terpantau positif di Samudra Hindia selatan Jawa yakni 0.5 Β°C s/d +1.5 Β°C, Indeks ENSO di Nino 3,4 bernilai -0.56 yang menyebabkan potensi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Selain itu terpantau adanya pusat tekanan udara rendah di Australia bagian barat laut yang menyebabkan terbentuknya wilayah konvergensi (pertemuan massa udara) di sepanjang Pulau Jawa sehingga memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY. Profil vertikal kelembapan udara di lapisan-lapisan pembentukan awan yang relatif cukup tinggi >70 persen dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia termasuk DIY.
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 4 Januari 2023-6 Januari 2023," jelasnya.
Kondisi tersebut dapat terjadi di wilayah DIY sebagai berikut:
Rabu 4 Januari 2023
Kota Jogja, Sleman, Kulon Progo, Gunungkidul bagian utara, serta Bantul bagian utara.
Kamis 5 Januari 2023
Merata di hampir semua wilayah DIY.
Jumat 6 Januari 2023
Kota Jogja, Sleman, Bantul bagian utara, Kulon Progo, serta Gunungkidul.
"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," imbaunya.
(rih/sip)