Ternyata Ini Alasan Warung Burjo di Jogja Nggak Jual Burjo Lagi

Ternyata Ini Alasan Warung Burjo di Jogja Nggak Jual Burjo Lagi

Paradisa Nunni Megasari - detikJateng
Selasa, 27 Des 2022 08:30 WIB
Warung burjo di Jogja. Foto diambil Kamis (22/12/2022).
Warung burjo di Jogja. (Foto: Paradisa Nunni Megasari/detikJateng)
Yogyakarta -

Sudah bukan rahasia lagi kalau warung bubur kacang ijo (hijau) atau yang kerap dikenal warung burjo pernah menjamur di Jogja. Kini mencari warung burjo yang menjual burjo semakin sulit ditemukan. Kenapa ya?

Dari kunjungan detikJateng ke beberapa warung burjo di Jogja pada Kamis (22/12/2022), para pemilik warung burjo tersebut mengaku tak lagi menjual burjo lantaran minimnya peminat. Misalnya saja penjual warung burjo di Karangmalang, Jogja, yang kini justru menjual bubur ayam.

"Kalau sekarang udah nggak jualan burjo, malahan beralih ke bubur ayam, jadi dari burjo ke bubur ayam tahun 2012," kata Zenih kepada detikJateng saat ditemui Kamis (22/12) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zenih mengaku menjual bubur ayam karena permintaan pelanggan. Sejak saat itulah dia mengaku menyediakan bubur ayam ketimbang bubur kacang ijo.

"Waktu itu ya berdasarkan komunikasi dengan pelanggan, apa (menu) yang seharusnya kami siapkan, istilahnya pelanggan itu kan yang paling utama, jadi kita nanya terus. Nah kita ambil kesimpulan, jadi kebanyakan pelanggan (lebih sering menanyakan) bubur ayam daripada burjo," terang Zenih.

ADVERTISEMENT

Padahal, menurut Zenih, warung burjo tempatnya bekerja itu sejak awal didirikan untuk menjajakan burjo khas Kuningan, Jawa Barat.

"Menu utamanya ya burjo itu, memang kita dari awal set up-nya ya buat burjo," kata Zenih.

Selaras dengan alasan yang diungkap Zenih, pemilik salah satu warung burjo di Jalan Bausasran, Jogja, juga mengatakan hal yang sama. Ia tak lagi menjual burjo lantaran sepinya peminat.

"Dulu iya (jualan burjo), sekarang udah nggak. Kalau dulu tuh laku banget burjo," kata Jaja, pemilik salah satu warmindo di Jalan Bausasran kepada detikJateng.

Bahkan, Jaja sebenarnya mengaku lebih senang berjualan burjo daripada menu lainnya.

"(Nggak jual burjo lagi) Karena peminatnya kurang. Sebenarnya kalau burjonya laku, ya saya pilih jualan burjonya, karena lebih menarik," lanjut Jaja.

Di sisi lain, salah satu pemilik warung burjo Murni di daerah Lempuyangan, Jogja, mengaku sejak tahun 1987 hingga saat ini masih menjual bubur kacang ijo. Ia mengaku tetap mempertahankan kualitas rasa burjo yang dijualnya hingga bisa bertahan hingga saat ini.

"Kalau saya yang benar-benar diutamakan itu ya rasa makanannya, ya inilah bubur kacang ijo, selain itu ya nggak diprioritaskan. Jadi tetap saya mengutamakan burjo, otentik lah," kata Salam.

Bahkan, warung burjo tersebut bisa menghabiskan delapan kilogram kacang hijau dalam sehari.

Artikel Ternyata Ini Alasan Warung Burjo di Jogja Nggak Jual Burjo Lagi merupakan rangkaian artikel detikJateng tentang Warung Burjo di Jogja. Simak selengkapnya tentang Warung Burjo di Jogja Kini Jadi Warmindo di detikJateng ya.




(ams/rih)


Hide Ads