Bawa Serah-serahan Saat Midodareni Erina, Jokowi: Banyak Banget

Bawa Serah-serahan Saat Midodareni Erina, Jokowi: Banyak Banget

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Jumat, 09 Des 2022 21:28 WIB
Presiden Jokowi saat acara midodareni pernikahan putranya, Kaesang Pangarep. (Marlinda Oktavia Erwanti/detikcom)
Presiden Jokowi saat acara midodareni pernikahan putranya, Kaesang Pangarep. (Marlinda Oktavia Erwanti/detikcom)
Sleman -

Keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara midodareni yang digelar di rumah Erina Gudono di Sleman. Ada beberapa rangkaian acara yang digelar di malam itu.

Seusai acara, Jokowi juga menyempatkan diri memberikan penjelasan kepada wartawan mengenai kegiatan tersebut.

"Jadi malam hari ini kami datang ke Jogja untuk midodareni, juga melakukan serah-serahan dan juga tilik nitik," kata Jokowi kepada wartawan usai prosesi midodareni, Jumat (9/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Jokowi juga menyerahkan sejumlah seserahan. Namun, dia tidak menyebut secara rinci apa saja seserahan yang diberikan.

"Serah-serahannya banyak banget, ada pisang, ada banyak. Nanti dihitung sendiri," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Jokowi bilang dalam prosesi malam ini, hanya istrinya yakni Iriana Jokowi yang boleh menengok Erina. Pasalnya, Erina saat ini masih menjalani pingitan dan belum boleh bertemu Kaesang.

"Tadi yang boleh menengok Mbak Erina Gudono hanya Bu Jokowi. Yang lainnya nggak boleh, Mas Kaesang nggak boleh, lainnya nggak boleh," ucapnya.

Usai acara midodareni itu, Kaesang Pangarep tidak ikut pulang dan tinggal bersama keluarga Erina Gudono untuk mengikuti tradisi nyantrik.

Sebelumnya, pranatacara kegiatan, Wigung Wratsangka telah memberikan penjelasan mengenai tradisi nyantrik atau nyantri itu.

Wigung mengungkapkan, bahwa nyantri berasal dari kata santri dan nyantrik dari kata cantrik, yaitu orang yang sedang berguru mencari ilmu agama dan ilmu untuk kepentingan menjadi imam bagi keluarga.

"Tapi nyantri itu tidak harus bermakna nginep di tempat. Kalau di keraton, memang ketika diserahkan nyantri calon pengantin putra sudah berada di Keraton 3 hari 3 malam bahkan dulu kalau di keraton 40 hari itu sudah diserahkan Keraton tidak boleh keluar," kata Wigung, Rabu (7/12).

"Tetapi untuk masyarakat umum kan tidak mungkin karena di masyarakat umum tidak ada kasatrian. Jadi tetap pulang tapi istilahnya tetap nyantri," imbuh Wigung.




(ahr/ams)


Hide Ads