Begini Posisi dan Kondisi Rangka 2 Manusia di Gua Braholo Gunungkidul

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 17 Nov 2022 06:00 WIB
Gua Braholo Gunungkidul. Foto: (Bagus/detikTravel)
Solo -

Gua Braholo di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya Nasional Kategori Situs di Indonesia. Gua ini ditemukan oleh Bidang Prasejarah Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada 1996. Disebutkan ada dua sisa kerangka dua individu manusia yang ditemukan di dalam gua tersebut.

Menurut jurnal 'Gua Braholo: Karakter Hunian Mikro Pada Awal Kala Holosen Di Gunung Sewu' (Berkala Arkeologi Vol 19 No 1, 1999), Gua Braholo merupakan salah satu gua hunian prasejarah dalam jajaran pegunungan karst Gunung Sewu.

Penemuan Gua Braholo pada 1996 itu ditindaklanjuti dengan ekskavasi pada 1997 dan 1998. Dalam jurnal karya Retno Handini dan Harry Widianto itu disebutkan bahwa Gua Braholo sebagai hunian multifungsi pada masa awal Holosen (sekitar 20 ribu tahun lalu).

Dikutip dari jurnal tersebut, hingga penelitian pada 1998 telah ditemukan dua individu manusia di situs hunian gua prasejarah ini. Berikut posisi dan kondisi dua individu tersebut:

Individu Manusia Pertama

"Pada lapisan perapian di kotak J9, ditemukan sebuah rangka manusia yang cukup lengkap dalam konteks temuan artefak batu dan sisa fauna, yang merupakan bagian dari sistem penguburan primer (1999: 28)."

Individu pertama itu merupakan sisa rangka dengan posisi telentang, kedua kaki terlipat ke atas. Posisi anatomisnya menunjukkan letak kepala di sebelah barat, sementara bagian anggota badan bawah (kaki) ada di sebelah timur.

Kedua tangan terjulur relatif lurus ke bagian bawah, dengan telapak tangan bertumpu di atas lutut. Beberapa batu menutup bagian dada dan kaki.

Individu Manusia Kedua

Individu kedua merupakan sisa rangka dari sistem penguburan sekunder, ditemukan pada kotak L8, pada lapisan perapian yang sama dengan individu pertarna, tetapi posisinya lebih tinggi sekitar 50 sentimeter dibandingkan dengan individu pertama.

Individu kedua ini dari hasil ekskavasi pada Oktober 1998, dalam suatu lapisan sisa abu perapian. Tidak terdapat unsur tulang manusia lainnya kecuali tengkorak dan pinggul, sehingga sisa rangka ini merupakan bagian dari teknik penguburan sekunder.

Individu ini ditemukan dalam posisi terbalik, tengkorak dan komponen tulang pinggul ini berasosiasi secara kuat dengan sebaran tulang-tulang mamalia kecil, terutama dari jenis Macaca sp (monyet). Beberapa artefak tulang, antara lain dalam bentuk spatula, juga ditemukan di sekitarnya.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...



Simak Video "Video: Viral Lurah di Gunungkidul Disiram, Disebut Karena Masalah Utang"

(dil/sip)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork