Pembangunan jalan tol ruas Jogja-Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA), Kulon Progo, tak hanya berdampak pada lahan persawahan dan permukiman penduduk. Sebuah area pemakaman umum yang disakralkan oleh warga terancam terimbas proyek strategis nasional tersebut.
Makam itu terletak di Dusun Dukuh, Kalurahan Janten, Kapanewon Temon, Kulon Progo, atau berjarak sekitar 45 km ke barat dari pusat Kota Jogja. Warga setempat menamai kompleks pemakaman ini sebagai makam Ki Nursam, konon merupakan prajurit Majapahit.
Dinamai demikian karena terdapat pusara tanpa nisan dari sosok Ki Nursam yang dipercaya sebagai orang pertama yang dikebumikan di makam ini. Pusara Ki Nursam terletak di sisi timur kompleks makam, berdampingan dengan puluhan pusara lain milik leluhur warga Dukuh.
"Menurut cerita leluhur dulu, Mbah Nursam atau biasa dipanggil Ki Nursam itu merupakan orang pertama yang dikebumikan di sini. Jadi cikal bakal berdirinya makam ini karena sosoknya," ungkap Kepala Dusun Dukuh, Suhartono, saat ditemui detikJateng di lokasi, Rabu (2/11/2022).
Soal siapa Ki Nursam, Suhartono mengaku kurang mengetahui hal itu. Sepengetahuannya dari cerita leluhur terdahulu, Ki Nursam merupakan eks prajurit Majapahit yang pergi ke Dukuh karena kalah dalam peperangan.
Kedatangannya ke dusun ini didampingi oleh Rono Wijoyo, seorang warga Dukuh yang bertugas sebagai abdi dalem. Selama tinggal di sini, Ki Nursam dirawat oleh Rono Wijoyo, hingga akhir hayatnya.
Jasad Ki Nursam kemudian dimakamkan di lahan pekarangan milik Rono Wijoyo, yang sekarang telah menjadi area pemakaman umum.
"Menurut cerita, dulunya itu (Ki Nursam) prajurit Majapahit yang kalah perang. Sehingga ikut Mbah Rono Wijoyo yang punya pekarangan yang sekarang jadi pemakaman itu. Nah Ki Nursam meninggal sehingga dimakamkan di situ," ujarnya.
Suhartono menuturkan, selama tinggal di Dukuh, Ki Nursam memiliki seorang istri. Mendiang istri yang tidak diketahui namanya itu juga dikebumikan di kompleks pemakaman yang sama dengan Ki Nursam.
"Jadi di samping makam Ki Nursam juga ada makam istrinya. Tapi nggak ada yang tahu siapa nama istri dari Ki Nursam ini," ucapnya.
Bagi warga Dukuh, makam Ki Nursam merupakan tempat yang sakral. Setiap menjelang bulan Ramadan, warga bekerja bakti membersihkan kompleks pemakaman tersebut. Setelah itu melakukan doa bersama untuk mendiang Ki Nursam dan leluhur yang dimakamkan di sini.
"Biasanya kalau sebelum puasa diadakan bersih makam, nanti selang beberapa hari kami mengadakan tahlilan. Awalnya tahlilan digelar di makam, tapi karena sering hujan, sekarang dipindahkan ke masjid dusun. ini untuk tradisi dan khusus mendoakan Ki Nursam dan arwah pendahulu," terang Suhartono.
"Selain itu, juga sering ada ziarah makam. Biasanya pas lebaran. Selain mendoakan keluarga, juga mendoakan Ki Nursam," imbuhnya.
Terancam Terdampak Tol Jogja-YIA, Warga Ingin Makam Ki Nursam Aman
Suhartono mengatakan Makam Ki Nursam jadi salah satu calon lokasi yang dikabarkan bakal terdampak pembangunan jalan tol ruas Jogja-YIA di Kulon Progo. Kabar itu pertama kali ia peroleh dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY yang disampaikan kepada Pemerintah Kalurahan Janten belum lama ini.
"Sudah dapat kabar dari Pemerintah Provinsi DIY yang memberitahu ke desa bahwa Dusun Dukuh akan ada terdampak itu (Tol Jogja-YIA). Nah salah satu lokasi yang kabarnya bisa kena Makam Ki Nursam ini," ucapnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
(rih/aku)