Seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4. Di tengah PPKM Level 4, Pemkab Bantul menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen untuk sekolah yang nihil kasus Corona atau COVID-19.
"Kami memang mengupayakan untuk sekolah-sekolah yang tidak ada masalah, dalam arti tidak ada kasus, tetap PTM 50 persen, mengingat banyak agenda yang harus kita siapkan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul Isdarmoko, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (18/3/2022).
Beberapa agenda penting yang dimaksud Isdarmoko yakni ujian sekolah, Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD), dan AN (asesmen nasional).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi, juga ada PISA (Program for International Student Assessment/program penilaian pelajar internasional) pada tahun ini, nanti ada beberapa sekolah yang jadi sampel, sehingga harus disiapkan dan harus PTM walaupun 50 persen," katanya.
Dia menjelaskan secara teknis, PTM 50 persen itu yakni dengan membagi jam pelajaran dalam dua shift, yaitu shift pagi dan siang. Sehingga, lanjut Isdarmoko, seluruh siswa diupayakan bisa mengikuti pembelajaran luar jaringan (luring).
Dia mengatakan saat ini seluruh sekolah di Bantul, baik SD maupun SMP dapat menerapkan PTM 50 persen karena sudah tidak ada penularan kasus yang mengkhawatirkan. Meski sebelumnya sempat ditemukan kasus Corona di sekolah, namun disebutnya dapat dikendalikan dengan dilakukan karantina.
"Jadi, Dinas Dikpora tetap mengacu pada instruksi, baik dari Kementerian, Gubernur maupun Bupati Bantul. Hanya saja, memang terkait dengan kesiapan anak-anak, di mana anak sudah vaksin dua kali, guru-guru, bahkan tiga kali, imunitas daya tahan sudah lebih baik," katanya.
Namun demikian, PTM tetap harus berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat.
"Memang, prokes harus ketat sekali, saya tidak main-main, seperti arahan Pak Menteri, prinsip utama dalam pembelajaran di masa pandemi adalah kesehatan, keselamatan baik peserta didik, pendidik, orang tua dan masyarakat," kata Isdarmoko.
(sip/rih)