Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh Solid, Sambut 2026 dengan Prospek Positif

Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh Solid, Sambut 2026 dengan Prospek Positif

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 02 Des 2025 22:06 WIB
Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Nita Rachmenia.
Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Nita Rachmenia. (Foto: Dok. BI Jateng)
Semarang -

Perekonomian Jawa Tengah terus tumbuh hingga triwulan III 2025. Menyambut tahun 2026 diproyeksikan perekonomian Jateng masih akan terus tumbuh dengan solid.

Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Nita Rachmenia mengatakan meski di tengah ketidakpastian ekonomi global, ternyata pertumbuhan ekonomi di Jateng tetap terjaga.

"Di tengah ketidakpastian global perekonomian Jawa Tengah tetap tumbuh solid. Pada triwulan III 2025, ekonomi Jawa Tengah tumbuh 5,37 persen year on year (yoy), meningkat dari 5,28 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional sebesar 5,04 persen (yoy)," kata Nita dalam keterangannya yang dikutip detikJateng, Selasa (2/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan pencapaian tersebut didukung sinergitas antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia, dunia usaha, dan masyarakat dalam menjaga momentum pertumbuhan.

ADVERTISEMENT

"Di samping itu, realisasi investasi Jawa Tengah hingga September 2025 mencapai Rp 66,13 triliun, menunjukkan kuatnya kepercayaan investor terhadap iklim usaha daerah yang kompetitif dan produktif," jelasnya.

Nita menyebut melalui platform Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi dan Pariwisata (KERIS) Jateng, maka diproyeksikan kolaborasi penguatan investasi akan terus mendorong transformasi sektor industri pengolahan, tekstil, alas kaki, furnitur, makanan dan minuman, pariwisata, hingga energi terbarukan.

"Sinergi erat antara TPID, Bank Indonesia, dan pemerintah daerah juga menjaga inflasi Jawa Tengah tetap berada dalam rentang sasaran 2,5 Β± 1 persen. Selain itu, Jawa Tengah terus memperkuat ekosistem ekonomi digital dan sistem pembayaran, yang kini didukung lebih dari 8,09 juta pengguna QRIS serta hampir 1 miliar transaksi non tunai hingga Oktober 2025," tegasnya.

Jawa Tengah juga diproyeksi akan menyambut tahun 2026 dengan pertumbuhan perekonomian yang positif. Meski demikian, risiko global yang bisa mempengaruhi stabilitas harga tetap diwaspadai.

"Perekonomian Jawa Tengah 2026 diproyeksikan tumbuh pada kisaran 4,9 - 5,7 persen dengan inflasi yang tetap terjaga. Jawa Tengah menyambut prospek positif ini dengan tetap mewaspadai sejumlah risiko global yang dapat memengaruhi stabilitas harga dan aktivitas produksi. Di tengah tantangan tersebut, kolaborasi dan sinergi lintas sektor menjadi kunci untuk memperkuat ketahanan ekonomi daerah serta menjaga momentum pertumbuhan," kata Nita.

Untuk diketahui, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 di Semarang yang digelar hari Jumat (28/11/2025), dilakukan pemberian apresiasi sebagai bentuk penghargaan kepada para mitra strategis yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia di daerah.

Penghargaan diberikan kepada pemerintah daerah, lembaga keuangan, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), Penyelenggara Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR), korporasi, komunitas, media, serta pelaku usaha termasuk UMKM yang dinilai berperan aktif dalam menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan, memperkuat ekosistem sistem pembayaran, mendorong pengembangan UMKM dan ekonomi keuangan syariah, serta mendukung berbagai program strategis Bank Indonesia di Jawa Tengah.




(aap/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads