Edukasi Pembayaran Digital BI Jateng Lewat Rupiah Tresno Budoyo

Edukasi Pembayaran Digital BI Jateng Lewat Rupiah Tresno Budoyo

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Minggu, 02 Nov 2025 14:29 WIB
Edukasi Pembayaran Digital BI Jateng Lewat Rupiah Tresno Budoyo
Gelaran Rupiah Tresno Budoyo di Radjawali Cultural Center, Semarang. (Foto: Dok. Perwakilan BI Jateng)
Semarang -

Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah (Jateng) menggelar kegiatan tahunan Rupiah Tresno Budoyo di Radjawali Cultural Center, Semarang. Melalui acara tersebut, BI Jateng menggencarkan edukasi kepada masyarakat tentang sistem pembayaran nontunai.

Data BI menunjukkan perkembangan akseptasi digital di Jateng tumbuh akseleratif. Sebanyak lebih dari 4,1 juta merchant QRIS di Jateng meningkat 21,44% (yoy) per Agustus 2025 yang merupakan terbanyak keempat di Indonesia.

"Per Agustus 2025, terdapat lebih dari 4,1 juta merchant QRIS di Jawa Tengah atau meningkat 21,44% (yoy), terbanyak ke-4 di Indonesia. Sementara dari sisi pengguna terdapat penambahan sebanyak 354.758 pengguna sehingga mencapai total 7,98 juta pengguna dan menempati posisi ke-3 nasional," kata Rahmat dalam keterangannya, Minggu (2/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transaksi QRIS di Jateng juga menunjukkan perkembangan signifikan. Volume transaksinya mencapai 553 juta transaksi, tumbuh 231,29% dari target tahun berjalan. Adapun nominal transaksinya mencapai Rp 77,393 miliar.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah turut menguat. Hal tersebut terlihat dari hasil evaluasi implementasi ETPD Jateng pada Semester I 2025 yang berhasil mempertahankan status sebagai Pemda "Digital" dengan capaian Indeks ETPD sebesar 96,5%.

Gelaran Rupiah Tresno Budoyo di Radjawali Cultural Center, Semarang.Gelaran Rupiah Tresno Budoyo di Radjawali Cultural Center, Semarang. Foto: Dok. Perwakilan BI Jateng

Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra, mengatakan, capaian tersebut diraih berkat dukungan berbagai program inovasi BI Jateng yang berkolaborasi dengan mitra strategis di daerah. Salah satunya adalah QRIS Society LPG Channel sebagai perluasan akseptasi pembayaran digital di merchant pangkalan LPG.

"Ada Digitalisasi pembayaran di destinasi wisata, seperti Kawasan Candi Borobudur, Lawang Sewu, dan Kepulauan Karimunjawa, kerja sama peningkatan literasi Rupiah dan sistem pembayaran non tunai, baik dengan Pemda, perbankan, maupun sekolah/pesantren. Serta fasilitasi dukungan sarana prasarana untuk penguatan akseptasi digital dan hilirisasi pangan, termasuk dalam kerangka pengembangan UMKM di daerah," jelasnya.

Sementara itu acara Rupiah Tresno Budoyo yang mengusung tema "Dua Abad Perang Jawa: Menghidupkan Martabat, Meneguhkan Kemandirian" itu berlangsung pada Sabtu (1/11/2025). Acara tersebut dikemas melalui pagelaran dan promosi sejarah budaya Jateng.

Melalui tema tersebut, Rupiah Tresno Budoyo merefleksikan semangat perjuangan Pangeran Diponegoro di era modern. Kemandirian hingga integritas dari Diponegoro menginspirasi pembangunan ekonomi mandiri dan berdaulat.

Semangat tersebut sejalan dengan kebijakan BI untuk mendorong kemandirian sistem pembayaran nasional, seperti Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang mengintegrasikan proses transaksi domestik. Ada pula inovasi berupa QRIS Cross Border yang dapat digunakan di Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Jepang.

Melalui acara tersebut, BI Jateng mendukung flagship program nasional Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) yang digagas oleh Kantor Pusat BI. Program nasional itu digelar untuk memperkuat sinergi, inovasi, dan literasi ekonomi-keuangan digital di seluruh daerah.

Pada puncak acara, ada penampilan Opera Orchestra Diponegoro. Penampilan tersebut merupakan kolaborasi seniman di Jateng dan musisi muda berupa teatrikal dengan orkestra modern serta gamelan kontemporer yang mengangkat kisah perjuangan Diponegoro.

Sementara itu, Sekda Jateng, Sumarno, mengapresiasi BI yang selalu bersinergi dengan pemda dan pihak terkait lainnya untuk mendorong digitalisasi di Jateng. Dia mengatakan, Rupiah Tresno Budoyo memperkuat peran budaya sebagai bagian dari ekonomi kreatif yang berkontribusi terhadap perkembangan perekonomian Jateng.

Melalui Rupiah Tresno Budoyo, BI Jateng berharap akselerasi perluasan akseptasi pembayaran digital dapat terwujud dengan tetap menjaga nilai-nilai sejarah dan kearifan budaya lokal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia maju.




(alg/ahr)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads