Universitas Diponegoro (Undip) resmi mendeklarasikan diri sebagai kampus Zero Waste dalam rangkaian peringatan Dies Natalis ke-68. Hal itu disebut jadi komitmen kampus dalam mengelola seluruh sampah yang dihasilkan tanpa meninggalkan residu ke tempat pembuangan akhir.
"Hari ini tadi kita sudah deklarasikan Undip Zero Waste. Komitmen kami menyambut ajakan Bapak Presiden Prabowo bahwa kita sedang darurat sampah," kata Rektor Undip, Suharnomo, di Muladi Dome, Kecamatan Tembalang, Jumat (17/10/2025).
Ia menyebut, Undip berkomitmen menangani sampah secara menyeluruh, baik sampah organik maupun anorganik, menjadi energi, paving, hingga bahan untuk circular economy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Undip sudah membuktikan kita bisa 100 persen penanganan sampah. Organik maupun anorganik bisa menjadi energi, paving, bisa untuk close loop circular economy karena magot dan lainnya tadi bisa kembali untuk pakan ayam, ikan," ujarnya.
Suharnomo mengatakan, Undip juga terus memperluas inovasi pengelolaan limbah melalui teknologi pyrolysis untuk mengubah plastik menjadi bahan bakar dan kompos dari daun serta ranting pohon.
Semua plastik nantinya dapat diubah menjadi bahan bakar minyak melalui proses biolisis dengan katalis yang hasilnya adalah gasolin. Bahan bakar itu juga sudah digunakan untuk bahan bakar pemotong rumput dan motor.
"Kami ingin sampaikan ke mahasiswa kita memiliki teknologi untuk penanganan sampah organik maupun anorganik," tutur Suharnomo.
"Teman-teman mahasiswa mudah-mudahan bisa memilah sampah sendiri hingga kita tidak perlu berkontribusi untuk memberikan sampah keluar ke Jatibarang," sambungnya.
Selain itu, Undip juga mengolah limbah makanan menjadi pakan ternak serta media hidup ikan, sehingga seluruh sisa makanan kampus dapat termanfaatkan sepenuhnya.
"Mudah-mudahan ini langkah kecil Undip yang memproduksi 1 ton setiap hari, besar sekali, karena mahasiswa kita cukup banyak, tapi kita sudah bisa olah sendiri," kata Suharnomo.
Melalui deklarasi Zero Waste ini, Undip menegaskan tekadnya menjadi universitas yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berperan nyata menjaga keberlanjutan lingkungan.
"Mudah-mudahan nanti diminta Pak Menteri membantu sampah-sampah yang di masyarakat bisa masuk ke Undip, nanti sebagian wilayah mudah-mudahan kita bisa kelola dengan baik," ujarnya.
(afn/apl)