Jurus Pemprov Jateng Bantu Petani Antisipasi Cabai Langka

Jurus Pemprov Jateng Bantu Petani Antisipasi Cabai Langka

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Senin, 22 Sep 2025 17:38 WIB
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat menghadiri Gerakan Petani Peduli Inflasi Komoditas Cabai Jawa Tengah Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Senin (22/9/2025).
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat menghadiri Gerakan Petani Peduli Inflasi Komoditas Cabai Jawa Tengah Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Senin (22/9/2025). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)
Magelang -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) terus berupaya mengendalikan inflasi dan mengantisipasi kelangkaan cabai. Salah satu upayanya yakni memberikan fasilitas kredit murah kepada para petani melalui PT BPR BKK Jateng (Perseroda).

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, dalam acara Gerakan Petani Peduli Inflasi Komoditas Cabai Jawa Tengah Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Senin (22/9/2025).

"Kami permudah dengan kredit bagi petani melalui PT BPR BKK Jateng. Melalui BUMD JTAB (Jawa Tengah Agro Berdikari), kita juga penetrasi distribusi cabai agar tidak terjadi kelangkaan dan inflasi di Jateng atau nasional," kata Luthfi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Senin (22/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT BPR BKK Jateng turut menyalurkan corporate social responsibility (CSR) kepada para petani cabai secara rutin. Luthfi menilai penting untuk menjaga harga cabai agar tetap menguntungkan petani. Ada 10 kabupaten dan kota di Jateng yang memiliki potensi dalam penanaman cabai.

ADVERTISEMENT

"Saya sampaikan terima kasih atas kerja bersama dari seluruh masyarakat, mulai dari petani sampai distributor," lanjut Luthfi.

Dalam kesempatan itu, Luthfi menyerahkan bantuan CSR kepada koperasi tani. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Upaya Pemprov Jateng itu pun dirasakan langsung oleh Kelompok Tani Kembang Sari Kabupaten Magelang. Cabai rawit yang ditanam pada Agustus 2024 pun telah berusia 275 hari dan 55 kali dipanen dengan frekuensi setiap lima hari sekali.

Suksesnya para petani tersebut juga berkat Koperasi Pancarga Tani Gemilang yang mewadahi mereka. Koperasi tersebut menaungi 2 ribu petani dengan luas lahan 600 hektare dan dapat memproduksi rata-rata 3 ribu ton cabai setiap enam bulan.

Adanya koperasi tersebut turut dinilai strategis untuk menjaga stabilitas pasokan cabai dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Sementara itu, Bupati Magelang, Grengseng Pamuji, mengapresiasi dukungan Pemprov Jateng dan pemerintah pusat.

"Kehadiran Pak Gubernur adalah kehormatan dan penyemangat. Cabai di wilayah ini sudah dirintis sejak 10 tahun lalu, semoga upaya kita membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan petani," katanya.

Selanjutnya, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Agung Sunusi, menyebut Kecamatan Pakis merupakan sentra utama cabai nasional.

"Di sini ada Champion Cabe Indonesia yang mengatur pola tanam. Dengan koordinasi lintas daerah, Magelang diharapkan mampu menyuplai wilayah-wilayah yang defisit cabai," jelas Agung.

Panen cabai tersebut menjadi simbol kolaborasi antara petani, koperasi, BUMD, dan pemerintah. Nantinya, pola serupa diharapkan bisa ditiru di kabupaten dan kota lain di Jateng, juga untuk komoditas pertanian lainnya.




(aap/aap)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads