Sejak dulu guyub atau gotong royong adalah urat nadi di kehidupan sosial. Tapi seiring berkembangnya waktu, semangat itu dianggap kian luntur. Bupati Pemalang Anom Widiyantoro tak ingin itu terjadi.
"Karena itu saya ajak warga kerja bakti tiap Jumat," kata Anom kepada detikJateng pekan lalu di sela kegiatan dinas di Jakarta Selatan.
Jumat Bersih, demikian nama program Anom dan Pemkab Pemalang. Aktivitasnya terlihat sederhana dan biasa. Tapi dari kegiatan itu, warga berinteraksi dan sama-sama bertanggung jawab terhadap lingkungannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anom menjelaskan kegiatan itu diikuti semua kalangan. Termasuk dirinya, perangkat desa, dan ASN Pemkab Pemalang.
"Saya biasa kok, ikut kegiatan seperti itu sejak dulu. Ronda juga," kata pria 55 tahun ini.
Pada Jumat (20/6), kerja bakti dan gotong royong digelar di berbagai desa. Yakni Mangli Kec Randongkal, Jatirejo (Ampelgading), Batursari (Pulosari), Tundagan (Watukumpul), Kendalrejo (Petarukan), Gandu (Comal), Kaliprau (Ulujami), dan lain sebagainya.
Warga membersihkan rumput ilalang di jalan dan areal sekitarnya, lalu akses ke sawah. Juga selokan dan irigasi serta kawasan sekolah. Karena itu, siswa dilibatkan.
Ini, kata Anom, merupakan implementasi visi Pemalang Bercahaya (Bersih, Cakap, Handal, Mulya) dengan program RHAPSODI (Resik, Hijau, Apik, Peduli, Silaturahmi, Organisatoris, Digitalisasi, dan Ikhlas).
Sebelum menjadi Bupati, Anom merupakan pegawai BUMN. Dalam Pilkada, dia mengalahkan petahana dan satu pasangan lainnya. Kini saatnya dia menunjukkan kinerjanya.
"Saya ingin Pemalang maju sesuai dengan karakternya. Pemalang ini religius, guyub rukun," ujarnya.
Berdasarkan sensus 2024, Pemalang berpenduduk 1,5 juta jiwa. Mereka tersebar di 221 desa dan 12 kelurahan. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, nelayan, dan wiraswasta.
(afn/apl)