Warung Jahe Rempah bernuansa tempo dulu di Jalan Kolonel Sugiono Nomor 10 Desa Winong, Kecamatan Pati Kota, Kabupaten Pati, menjadi salah satu pilihan pemudik untuk melepas rindu pada daerah kelahirannya.
Pemudik mencari menu makanan yang khas di pedesaan tempo dulu. Pantauan detikJateng di lokasi, lebaran kedua ini warung yang berdiri sejak tahun 2022 tetap buka melayani pembeli. Ada beberapa pemudik yang berdatangan di warung bernuansa tempo dulu ini.
Warung ini memiliki konsep nuansa tempo dulu. Yakni dengan bentuk rumah joglo khas Jawa. Kursi yang disediakan juga seperti rumah zaman dulu. Di warung itu terlihat ada beberapa benda kuno, seperti sepeda hingga dinding rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ayal warung ini menjadi pilihan pemudik yang pulang ke Pati. Seperti Febri. Dia selepas pulang dari Jakarta pulang ke Pati. Untuk melepas rasa kangennya, dia mencoba mencicipi kuliner warung jahe rempah.
![]() |
"Saya di sini baru makan nasi jadul di jahe rempah tempo dulu dengan lauknya ada ayam tahu tempe, sambel sama sayur asem. Rasanya enak dan worth it enak sekali," kata Febri kepada detikJateng ditemui di lokasi, Rabu (2/4/2025).
Febri beralasan ke warung jadul ini karena ingin melepas rasa rindu di daerahnya. Menurutnya biasanya momen lebaran menu makanan opor dan lainnya. Lantas dia memilih untuk makan menu jadul di warung ini.
"Kebanyakan makan seperti opor, tema lebaran nah kita ini mencari suasana yang baru makan jadul seperti ini," ujarnya.
Tak hanya itu kata dia, harga makanan di warung ini murah meriah. Terlebih meskipun konsep jadul ternyata telah menyediakan fasilitas pembayaran QRIS Bank Rakyat Indonesia atau BRI. Sehingga lebih memudahkan bagi pemudik.
"Harganya terjangkau murah dan fasilitasnya seperti QRIS BRI telah tersedia," kata dia.
Pemudik lainnya, Meika Zaira sengaja datang bersama temannya untuk menikmati kuliner jadul di warung jahe rempah. Dia memilih makanan tempe, sambal ayam dengan minuman es tape.
"Reuni dengan teman saya. Lebaran makan nasi jadul. Rasanya enak. Minumnya juga enak cocok buat orang suka minuman manis," ujarnya.
Meika mengatakan harga yang ada juga murah dan ramah di kantong. Menurutnya warung jadul ini telah menyediakan pembayaran secara digital yakni dengan QRIS BRI.
"Pokoknya worth it, harganya murah meriah juga," ungkap dia.
Pemilik warung Jahe Rempah, Oby Achmad Widiyanto (36) menjelaskan momen lebaran ini menyediakan menu spesial nasi jadul. Nasi jadul itu isinya seperti sambal trancam, terus bandeng, tempe, ikan asin. Selain itu ada varian kuah asam.
"Itu juga ada sambal mentah khas tempo dulu pedesaan yang digabung dengan sayur asam," jelas Oby kepada detikJateng di lokasi.
Menurutnya warungnya ini menjadi pilihan pemudik saat momen lebaran dan mudik. Mereka berdatangan ke warung untuk menikmati kuliner dan makanan.
"Biasanya kalau lebaran orang kerja di luar kota luar negeri mereka mudik ke Pati. Di situ kita menawarkan menyajikan masakan tempo dulu bagi perantau yang mudik ke Pati," ucapnya.
Warungnya ini buka sejak lebaran pertama dan kedua. Warungnya buka setiap siang sampai malam.
"Nanti lebaran ketiga sampai seterusnya sudah normal seperti biasanya. Dari pagi sampai malam," ujarnya.
Mudahkan transaksi lewat QRIS BRI
Oby sendiri giat untuk mengembangkan usahanya di tengah kondisi keterbatasan fisik. Salah satunya dia berinovasi menyediakan pembayaran secara digital QRIS BRI. Dia mencari tahu dan kemudian mendaftar ke Bank BRI Pati.
Menurutnya pembayaran melalui QRIS BRI lebih mudah dan nyaman. Kata dia sebagai besar pembeli lebih memilih menggunakan pembayaran QRIS BRI.
"Harganya mulai Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per porsi. Pembayaran lewat QRIS BRI juga ada malah banyak gunakan QRIS," jelasnya.
Dikutip dari laman resmi BRI, perbankan mendorong penggunaan transaksi QRIS. Dijelaskan bahwa penggunaan transaksi ini mengalami pertumbuhan pesat yaitu mencapai 209,61 persen per tahun 2024 dengan jumlah pengguna mencapai 53,3 juta.
QRIS BRI menawarkan kemudahan seperti pencairan otomatis 4 kali bisa dilakukan pagi, siang, sore dan malam. Bisa pakai fitur voice notif hingga pendaftaran lebih mudah.
"Untuk jumlah pengguna yang aktif usaha mikro ada sebanyak 9.475 pelaku UMKM di Pati," jelasnya Manager Mikro BRI Brand Office Pati, Novi Ristanto.
(dil/dil)