Desainer muda, Meyda Dewi Trisbiani warga Pati, Jawa Tengah ini terbilang cukup sukses. Usahanya di bidang fashion laris manis saat ini terutama momen Lebaran.
Saat detikJateng berkunjung ke kiosnya bernama Idaman Fashion dan Textile berada di Pasar Puri Kecamatan Pati. Meyda saat itu sedang sibuk sedang membuat busana pesanan. Perempuan berusia 25 tahun ini dibantu empat pekerjanya.
Meyda sibuk mendesain sampai dengan menjahit baju. Dia juga dibantu oleh para pekerjanya. Meyda menjelaskan pesanan busana buatannya laris manis saat momen Ramadan dan menjelang Lebaran. Menurutnya banyak warga memesan busana muslim dan pesta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah untuk bulan Ramadan ada kenaikan omzet daripada bulan sebelumnya, untuk pesanan yang paling banyak couple set untuk keluarga dan juga untuk beberapa busana muslim, busana pesta untuk persiapan setelah Bulan Ramadan yaitu Bulan Syawal yaitu banyak orang yang mempunyai pesta maupun pernikahan," jelas Meyda kepada detikJateng ditemui di lokasi, Selasa (25/3/2025).
Meyda sendiri melayani pembuatan busana kostum sesuai dengan pesanan. Biasanya dia membuat busana pria, perempuan, dewasa, dan anak. Mulai dari pesanan busana pesta, rumahan, pekerja seragam sekolah, hingga khusus momen Ramadan.
"Di sini melayani pembuatan busana kustom sesuai dengan pesanan, ada busana pria wanita, dewasa, anak, kami juga ada menerima baju pesta, rumahan, pekerja, maupun baju sekolah," jelasnya.
Meskipun demikian, Meyda mengalami kendala karena perkembangan model fashion begitu cepat. Maka dia juga dituntut untuk belajar setiap hari mengikuti tren model yang tengah ramai.
"Karena bisnis fashion itu meningkat sangat cepat.Maka saya dituntut untuk belajar setiap hari mengikuti tren model masa kini. Itu mungkin yang menjadi kendala saat ini," ucapnya.
Adapun harga busana yang ia buat beragam. Tergantung motif dan bahan yang digunakan untuk membuat busana.
"Untuk sepasang couple Ramadan seperti gamis itu Rp 100 ribu sampai dengan Rp 150 ribu itu untuk membuat baju koko itu sekitar Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu," terang dia.
Menurutnya pesanan tidak hanya dari Pati, melainkan juga merambah sampai Sragen dan Semarang. "Pesanan dari luar kota. Untuk saat ini saya juga menjadi supplier kebaya di Sragen dan Semarang," ucapnya.
Cerita Menekuni Desain dari Kecil
Anak paling ujung dari tiga bersaudara ini menjadi desain karena sejak kecil sudah tertarik di bidang fashion. Dia mengaku sejak kecil mengikuti perlombaan model. Saat mengajak remaja, dia juga sekolah di jurusan fashion.
"Saya lulus SMK itu pada tahun 2017 dan setelah itu lulus sudah mulai merintis usaha. Jadi kalau saat ini sudah menjalankan usaha ini selama delapan tahun," jelasnya.
Meski memiliki usaha, Meyda melanjutkan kuliah di IAIN Kudus. Sesambi kuliah, dia juga mengurus usaha fashion miliknya di Pasar Puri Pati.
"Saya mengambil jurusan ekonomi syariah karena saya ingin fokus pada pengembangan fashion tersendiri," jelasnya.
Lebih lanjut, setelah lulus kuliah dia mendapatkan banyak kesempatan dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah berupa pendampingan dan pelatihan. Berkat pelatihan dan program tersebut dia bisa mengikuti beberapa event tingkat nasional.
"Alhamdulillah di tingkat Kabupaten Pati setiap ada event itu saya menjadi peserta lomba atau membuat baju pesanan yang digunakan pada saat lomba fashion. Biasanya seperti kemarin Ramadan itu tema baju Ramadan, itu baju muslim," terang dia.
Tak hanya itu, untuk meningkatkan usahanya dia sempat menggunakan kredit usaha rakyat dari Bank Rakyat Indonesia atau BRI. Berkat hal tersebut usahanya bisa meningkat sampai sekarang.
Dikutip dari laman resmi BRI, bahwa kredit usaha rakyat merupakan program pemerintah untuk memperkuat permodalan usaha, pengembangan serta meningkatkan pembiayaan UMKM dengan suku murah.
KUR BRI prosesnya cepat dan mudah. Persyaratan mudah hingga menyesuaikan kebutuhan nasabah.
"Alhamdulillah adanya KUR dari BRI ini usaha saya sendiri bisa meningkat dan berkembang sampai sekarang," jelasnya.
Sementara itu salah satu pemesan baju, Kholistiono sengaja datang ke kios milik Meyda. Dia berencana memesan pakaian untuk lebaran keluarga di rumah.
"Ke sini karena secara desain bagus dan dikenal bagus di Pasar Puri, harganya juga murah," jelasnya ditemui di lokasi.
(apl/dil)