Anggota DPR RI, AS Sukawijaya alias Yoyok Sukawi, unggul dalam survei elektabilitas yang dilakukan Indo Barometer sebagai bakal Calon Wali Kota Semarang. Dalam survei itu bos PSIS Semarang itu menyalip petahana.
Pelaksanaan survei di wilayah Kota Semarang meliputi 16 kecamatan. Jumlah sampel pada survei ini sebanyak 400 responden dengan margin of error sebesar Β±4.90 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling yang dilakukan tanggal 18-23 Juli 2024. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam simulasi terbuka atau top of mind, tingkat elektabilitas Yoyok Sukawi sebesar 16,5 persen, berada di atas sejumlah nama lainnya yang dijagokan akan maju dalam kontestasi Pilkada Kota Semarang 2024. Posisi kedua ada petahana Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu (Ita) dengan elektabilitas 11 persen.
Lalu Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan 6,3 persen, disusul Bupati Kendal Dico M Ganinduto 2,8 persen. Lalu elektabilitas nama calon lainnya berada di bawah 2 persen.
"Awareness pemilih paling tinggi terhadap A.S Sukawijaya (Yoyok Sukawi) (16.5%), disusul Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) (11%), Ade Bhakti Ariawan (6.3%), Dico M. Ganinduto (2.8%) dan Krisseptiana (Tia Hendi) (2%). Nama lainnya (<2%). Pemilih yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab (56.5%)," kata peneliti lembaga survei Indo Barometer M Qodari dalam rilis FGD 'Membaca Peta Politik Jelang Pilwakot Semarang 2024 Jilid 3', Rabu (7/8/2024).
Sementara dalam survei tertutup dengan tiga nama kandidat, elektabilitas tertinggi diraih Yoyok Sukawi. Tingkat elektabilitas bos PSIS Semarang sebesar 50,3 persen. Lalu Mbak Ita memiliki elektabilitas 16,3 persen dan Dico Ganinduto 13,0 persen.
"Alasan utama publik memilih calon wali kota adalah karena berpengalaman, kinerjanya bagus atau terbukti, dekat dengan rakyat atau merakyat, hanya nama calon tersebut yang saya tahu dan orangnya baik," ucap Qodari.
Dari tiga simulasi tiga pasangan calon Walikota-Wakil Wali Kota Semarang, pasangan Yoyok Sukawi-Ade Bhakti Ariwan/Mba Iin/Mas Wawan unggul dengan tingkat keterpilihan antara (48.5% - 55%), kemudian pasangan Mbak Ita - Arnaz Agung/Mas Wawan (13.3% - 14.3%), pasangan Dico M. Ganindito - Mas Wawan/Melly Pangestu (10.5% - 12%), dan pasangan Iswar Aminuddin - Ade Bhakti Ariawan (4.8%).
Peta Politik Pilkada Semarang
Pengamat politik yang juga Dekan Fakultas Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Teguh Yuwono, mengatakan peta politik di Pilwakot Semarang 2024 berubah sejak KPK datang dan memeriksa petahana.
"Pengaruhnya sangat besar karena partai tidak akan mengusung orang-orang yang bermasalah. Ketika diusung tentu public trust (kepercayaan publik) pasti turun," kata Teguh.
Menurutnya, Ita merupakan sosok yang berpeluang besar mendapatkan rekomendasi dari PDIP. Namun dengan kasus yang sedang ditelusuri KPK, kans sosok lain menjadi muncul.
"Kalau dari kekuatan barangkali enggak berpengaruh, tapi kalau figur sangat besar pengaruhnya. Karena PDIP saat ini tidak memiliki calon alternatif yang cukup kuat," ungkap Teguh.
Pengamat politik UIN Walisongo Semarang, Kholidul Adib, mengatakan jika melihat dinamika politik saat ini kemungkinan akan ada dua atau tiga poros yang akan bertarung di Pilkada Semarang 2024.
Pertama ialah Koalisi Semarang Maju yang terdiri dari enam partai politik. Yaitu Demokrat, PKS, PKB, PAN, NasDem, PPP dengan total perolehan 20 kursi parlemen yang sepakat mendukung Yoyok Sukawi. Kemudian kedua, Koalisi Golkar dan PSI yang mengajukan Dico Ganinduto.
Poros ketiga adalah PDIP. Dengan perolehan 14 kursi, PDIP bisa mengusung calon sendiri. Ia menyebut Partai Gerindra yang belum menentukan arah dukungan akan menjadi pemain kunci Pilwakot Semarang dua atau tiga poros.
"Ke depan akan ada tiga atau dua poros. Terjadi tiga poros kalau misalnya Gerindra dengan Dico bersama Golkar dan PSI bergabung, total 16 kursi. Kalau terjadi dua sangat mungkin kalau upaya Yoyok melobi Gerindra berhasil," katanya.
(ams/apl)