Kopi Semawis Sabet Penghargaan di detikjateng-jogja Awards 2024

detikjateng-jogja Awards 2024

Kopi Semawis Sabet Penghargaan di detikjateng-jogja Awards 2024

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 30 Apr 2024 14:42 WIB
Kepala Redaksi detikJateng-Jogja, Sukma Indah Permana, menyerahkan penghargaan ke perwakilan pengurus Kopi Semawis, Widya Wijayanti, di acara detikjateng-jogja Award 2024 di Hotel Padma Semarang, Selasa (30/4/2024).
Kepala Redaksi detikJateng-Jogja, Sukma Indah Permana, menyerahkan penghargaan ke perwakilan pengurus Kopi Semawis, Widya Wijayanti, di acara detikjateng-jogja Award 2024 di Hotel Padma Semarang, Selasa (30/4/2024). Foto: dok. detikJateng
Semarang -

Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) meraih anugerah Pelopor Akulturasi Budaya dalam ajang detikjateng-jogja Awards 2024. Kopi Semawis menjadi inisiator atau pelopor revitalisasi kawasan Pecinan Semarang.

Penghargaan diserahkan oleh Kepala Redaksi detikJateng-DIY, Sukma Indah Permana kepada perwakilan pengurus Kopi Semawis, Widya Wijayanti.

Kopi Semawis merupakan kependekan dari Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata. Bermula dari Pasar Imlek Semawis pada 2005, lalu dimodifikasi menjadi pusat kuliner dan pentas budaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari struktur organisasinya, Kopi Semawis memiliki beberapa anggota yang memiliki tanggung jawab dalam mengelola dan menjalankan berbagai kegiatan yang terkait dengan Pasar Semawis. Kopi Semawis dipimpin oleh seorang ketua, yakni Bapak Harjanto Halim.

Dalam puncak acara detikjateng-jogja Awards 2024, Widya hadir bersama Bapak Hengki yang merupakan warga Pecinan dan keturunan pendiri Kopi Semawis, kemudian ada Bapak dan Ibu Markus, kemudian juga Lurah Kranggan, Andriana.

ADVERTISEMENT

Titik pusat Pasar Semawis berada di kawasan Pecinan Semarang Jl Gang Warung. Kemudian berkembang ke Gang Besen, Gang Baru, dan kawasan sekitar. Tak cuma makanan China yang dijajakan, melainkan menu khas Semarang seperti soto, tahu gimbal, dan lain-lain.

Kopi semawis tidak hanya mendirikan Pasar Semawis, tetapi juga menjadi inisiator atau pelopor revitalisasi kawasan Pecinan Semarang. Aktivitas yang dilakukan di kawasan itu berujung pada akulturasi etnis Tionghoa dengan warga setempat.

Kopi Semawis muncul sebagai pionir dalam upaya revitalisasi kawasan tersebut. Kawasan Pecinan, yang kaya akan warisan budaya dan sejarah, menjadi fokus utama bagi Kopi Semawis untuk menjaga dan memajukan keberlangsungan tradisi yang ada.

Pasar Imlek Semawis, yang pertama kali diadakan pada tahun 2004, menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya tersebut. Acara ini, yang awalnya hanya dirayakan pada hari-hari tertentu, kini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Pecinan.




(apu/dil)


Hide Ads