Semarang menjadi kota dengan inflasi terendah dari seluruh kabupaten/kota pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Tengah. Hal ini tak lepas dari upaya Pemkot Semarang yang terus melakukan berbagai upaya dalam pengendalian inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, Fachruddin Tri Ubajani mengungkapkan pada Maret 2024, inflasi Kota Semarang sebesar 2,89 persen (year on year) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,44.
"Berdasarkan data BPS, inflasi Kota Semarang berada di 2,89 persen, angka ini terendah di Jawa Tengah," kata Fachruddin, melalui keterangan tertulis, Selasa (2/4/2024)
Rendahnya angka inflasi ini, kata Fachruddin, tak lepas dari stabilnya harga beras di Kota Semarang. Hal ini tampak dari hilangnya beras sebagai komoditas penyumbang inflasi di Semarang.
"Secara Year on Year, Inflasi terjadi karena terjadinya kenaikan harga sembilan indeks kelompok pengeluaran. Paling tinggi yakni terpengaruh dari naiknya harga makanan, minuman dan tembakau yang berpengaruh hingga 8,47 persen terhadap inflasi," jelasnya.
Genjot Pak Rahman
Diwawancarai terpisah, Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengungkap, keberhasilan mengendalikan inflasi ini tak lepas dari sederet program yang digeber Pemkot Semarang. Pemkot Semarang menggencarkan Gerakan Pasar Murah (GPM) lewat program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).
Program Pak Rahman ini digelar berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dan distributor pangan lainnya. Program ini didistribusi lewat Lumpang Semar (Lumbung Pangan Kota Semarang) yang merupakan jejaring distribusi sebanyak 80 titik di 16 kecamatan dan 64 kelurahan.
Pemkot Semarang juga bekerja sama dengan instansi lain seperti Bank Indonesia dalam membagikan paket sembako murah kepada masyarakat.
Tim Satgas Pangan Pemkot Semarang juga fokus menjaga distribusi barang bisa berjalan dengan baik. Hasilnya, persediaan bahan pangan di Kota Semarang terus terjaga.
"Kami terus lakukan upaya menjaga kondusifitas inflasi agar bisa tetap terkendali di Kota Semarang," kata Hernowo.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Semarang juga terus mengalami peningkatan. Kota Semarang berada di atas LPE Jawa Tengah, bahkan nasional.
Pertumbuhan ekonomi ini juga sejalan dengan peningkatan investasi di Kota Semarang, di mana nilai investasi tahun 2023 mencapai Rp 27,2 triliun, angka itu naik lebih dari 105 persen, atau melebihi target yang dicanangkan sebelumnya.
(aku/cln)