Pj Bupati Kudus Silaturahmi dengan Ulama, Kenalkan Kudus Kota Wali

Pj Bupati Kudus Silaturahmi dengan Ulama, Kenalkan Kudus Kota Wali

Dian Utoro Aji - detikJateng
Minggu, 21 Jan 2024 16:02 WIB
Pemerintah Kabupaten Kudus mengadakan silaturahmi ulama bersama PJ Bupati Kudus M. Hasan Chabibie dan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jidan, di pendopo, Jumat (19/1/2024).
Pemerintah Kabupaten Kudus mengadakan silaturahmi ulama bersama PJ Bupati Kudus M. Hasan Chabibie dan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jidan, di pendopo, Jumat (19/1/2024). Foto: dok. Pemkab Kudus
Kudus -

Pemerintah Kabupaten Kudus mengadakan silaturahmi ulama bersama Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie dan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jidan di pendopo. Acara itu sekaligus untuk mengenalkan Kudus Kota Wali, kota yang memiliki banyak pondok pesantren dan madrasah.

Acara silaturahmi ulama itu dihadiri ratusan kiai, ulama, ibu nyai, dan berbagai lapisan masyarakat. Dalam keterangan yang diterima detikJateng, Hasan Chabibie mengatakan bahwa Kudus dan kiai sudah mendarah daging, tidak bisa dipisahkan. Dia menyebut Kudus juga sebagai kota yang memiliki banyak wali.

"Banyak juga madrasah dan pondok pesantren yang berusia lebih dari 100 tahun. Ini yang menjadi framing kemudian orang dari luar Kudus menyebut sebagai kota santri," kata Pj Bupati Kudus, Dr. M Hasan Chabibie dalam keterangan tertulis, Minggu (21/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasan Chabibie berharap Kabupaten Kudus menjadi kota yang lebih nyaman untuk ditinggali. "Siapa pun yang datang ke sini hatinya pasti akan merasa lebih tenang," ucapnya.

Habib Jindan bin Novel mengatakan, di Kabupaten Kudus yang notabene adalah kota santri, perumpamaannya seperti berjalan tidak memakai alas kaki pun akan seperti berjalan di lembah kesucian. Sebab, menurut Habib Jindan, Kudus begitu suci seperti nama yang disandang.

ADVERTISEMENT

"Itu cerminan dari para ulama yang mengayomi di Kudus. Karena suatu kota dapat dilihat baik buruknya dari ulama dan umaranya. Jika ulamanya baik, maka baik pula masyarakat dan keadaan wilayahnya. Begitu sebaliknya," jelas Habib Jindan bin Novel.

Pemerintah Kabupaten Kudus mengadakan silaturahmi ulama bersama PJ Bupati Kudus M. Hasan Chabibie dan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jidan, di pendopo, Jumat (19/1/2024).Pemerintah Kabupaten Kudus mengadakan silaturahmi ulama bersama PJ Bupati Kudus M. Hasan Chabibie dan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jidan, di pendopo, Jumat (19/1/2024). Foto: Dok. Pemkab Kudus

Habib Jindan juga mengatakan bahwa silaturahmi ulama sudah sejalan dengan apa yang dilakukan Rasulullah. Disebutkan jika ulama, kiai, dan umara berkumpul, di situ musnahlah sifat-sifat kebencian dan kerusakan.

"Karena bagaimanapun manusia terbaik adalah manusia yang mampu saling memberi manfaat dan saling menjaga kotanya tetap damai dan tenang," terang dia.

Selain itu, Kudus juga disebut sebagai kota tertua, dengan kultur al-Aqso yang dinukil dari masjid al-Aqso di Timur Tengah. Meskipun secara nasib berbalik 360 derajat, ikatan antara masjid di Masjid Al Aqsha Kudus dan Masjid Al Aqsha Palestina tetap terjaga dengan saling mendoakan.

"Jika Masjid Al Aqsha di sini bersuasana nyaman, Masjid Al Aqsha Palestina sedang berjuang mempertahankan martabatnya. Di sinilah ikatan itu ada, dan terbangun hingga kapanpun juga," ucap Habib Jindan.

Setelah pertemuan dengan ulama dan umara, Habib Jindan beserta Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie kemudian ziarah ke makam Syaikh Ja'far Shodiq (Sunan Kudus) di kawasan Menara Kudus, lalu menghadiri pengajian umum di kota Kudus yang dihadiri Habib Syekh dan ribuan warga.




(cln/dil)


Hide Ads