Pemprov Jateng Dorong Upaya Transisi Kendaraan BBM ke Listrik

Pemprov Jateng Dorong Upaya Transisi Kendaraan BBM ke Listrik

Zahra Fauziah - detikJateng
Minggu, 03 Des 2023 15:56 WIB
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta -

Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan Pemerintah Provinsi Jateng mendukung penuh upaya transisi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak ke listrik. Hal ini karena perpindahan tersebut dinilai akan menurunkan emisi karbon dioksida dan mewujudkan green energy.

"Kita berkomitmen menurunkan emisi kendaraan. Dan kita menyadari pentingnya kendaraan yang ramah lingkungan," kata Nana dalam keterangan tertulis, Minggu (3/12/2023).

Hal tersebut dikatakan Nana pada Kegiatan Festival Motor Listrik 2023 di Kota Surakarta pada Minggu, (3/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nana menjelaskan hingga November 2023, populasi kendaraan listrik di Jawa Tengah hampir mencapai 3.500 unit. Rinciannya yakni sebanyak 568 unit merupakan kendaraan roda empat, dan sisanya adalah kendaraan roda dua.

"Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita sudah mulai sadar, bahwa memang ke depan penggunaan kendaraan listrik akan semakin tinggi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Nana mengatakan sejumlah komitmen yang dilakukan Pemprov Jateng dalam mendorong pertumbuhan motor listrik adalah dengan mendorong industri mesin kendaraan listrik dan baterai di Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Kendal.

Selain itu, dengan memfasilitasi tumbuhnya konversi motor BBM ke listrik yang tersertifikasi sekaligus melaksanakan uji tipe, serta mendorong pertumbuhan after sales services di seluruh wilayah Jawa Tengah. Di samping itu, menyiapkan tenaga terampil/terlatih melalui pendayagunaan sekolah vokasi dan SMK.

Diakui Nana, transisi penggunaan kendaraan BBM ke listrik, masih menghadapi sejumlah tantangan. Seperti biaya konversi yang masih dianggap mahal oleh masyarakat, titik-titik stasiun charging kendaraan, dan ketersediaan bengkel konversi yang tersertifikasi.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik perlu digenjot sosialisasi kepada masyarakat.

Sementara itu, Raja Mangkunegara, X Bhre Sudjiwo menyampaikan sosialisasi memang masih perlu digencarkan. Ia mencontohkan sebelumnya tidak mengetahui ada program dari Kementerian ESDM untuk mengkonversi kendaraan motor BBM ke listrik. Maka ketika mengetahuinya, ia pun bersedia mengkonversi motor BBM nya ke listrik.

"Sesuatu yang baru juga untuk saya sebetulnya. Tapi ternyata ini program yang sudah diinisiasi dari Kementerian ESDM dalam waktu yang cukup lama, dan ada subsidinya juga ternyata," ungkapnya.

Keputusannya untuk bersedia mengkonversi motor BBMnya ke listrik ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi masyarakat, agar melakukan langkah yang sama. Menurutnya, setiap orang punya tanggungjawab dan peran untuk menjaga lingkungan.

"Kita semua punya tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara lingkungan yang lebih baik. Harapan kedepannya mencapai pembangunan berkelanjutan," pungkasnya.




(ega/ega)


Hide Ads