Sekitar 1.500 umat Buddha merayakan puncak Hari Raya Tri Suci Waisak 2.567 Buddhist Era (BE) di Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah pada Minggu (4/6). Acara tersebut dihadiri biksu, Anggota Sangha Mahayana Indonesia, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama RI, Pemerintah Kecamatan Prambanan, dan umat Buddha.
Dalam sambutannya, Perwakilan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama RI Nyoman Surya Dharma menyampaikan perayaan Tri Suci Waisak di berbagai wilayah termasuk di Candi Sojiwan berlangsung semarak dan semangat.
"Itu merupakan bentuk umat Buddha yang sangat antusias menanti Tri Suci Waisak," kata Nyoman Surya dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (5/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyoman Surya menyampaikan tiga sari pati ajaran Buddha yang diterapkan umat Buddha, yakni berhenti berbuat jahat, perbanyak perbuatan bajik, dan sucikan hati dan pikiran (hening).
"Intinya tiga hal ini praktikan maka kita akan bahagia dan orang sekitar akan bahagia. Mari kita sama sama mengingatkan tiga hal ini karena mudah dicerna dan mudah diamalkan," jelas Nyoman Surya.
Sementara itu, Ketua Panitia Acara Hari Raya Waisak di Candi Sojiwan Biksu Duta Shanti Mastawira mengatakan perayaan Tri Suci Waisak di Candi Sojiwan dihadiri 1.500 umat Buddha dari Jakarta, Bandung, Kediri, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka merayakan dengan suka cita.
Shanti melaporkan rangkaian Hari Raya Waisak dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 4 Juni 2023. Perayaan dimulai dengan pengambilan air suci sendang Jumprit Temanggung, dan persiapan api mrapen Grobogan. Selanjutnya pada 3 Juni diadakan pengobatan massal dan bakti sosial sembako warga sekitar Candi Sojiwan, dan meditasi di Candi Sojiwan.
"Puncak peringatan Waisak hari ini, kami melaksanakan ritual San Bu Yi Bai. Kemudian pawai waisak dari Candi Plaosan menuju Candi Sojiwan, dan malam ini dilaksanakan renungan malam," ujarnya.
(akn/ega)