.webp)
Jateng Bersholawat masih terus bergulir sejak dicetuskan pertama kali oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat pertama kali kepemimpinannya di 2013 silam. Jateng Bersholawat telah berjalan 10 tahun hingga periode kedua Ganjar.
Ganjar mengatakan kegiatan Jateng Bersholawat selalu menarik ribuan orang untuk datang lantaran kecintaan warga terhadap sholawat nabi. Seperti halnya kegiatan Jateng Bersholawat yang dipimpin Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, kemarin malam.
Tak kurang dari 10 ribu orang yang terdiri dari berbagai kalangan dari seluruh penjuru daerah di Jawa Tengah membanjiri Stadion Satria yang berada di Kecamatan Purwokerto, Kabupaten Banyumas untuk mengikuti kegiatan Jateng Bersholawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah berjalan lancar ya semuanya, dan sudah lama kita tidak bisa bersholawat bareng-bareng," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/5/2023).
Jateng Bersholawat berjalan diinisiasi Ganjar, lantaran adanya dorongan dari para alim ulama untuk membuat satu program keagamaan yang dapat diikuti seluruh umat muslim se-Jawa Tengah.
Atas masukan dari para ulama, Ganjar yang saat itu masih baru menjabat Gubernur Jawa Tengah, langsung menggerakkan Jateng Bersholawat untuk direalisasikan dan menjadi agenda rutin program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Hari ini penuh, sekitar 10 ribu tadi kata Pak Bupati ya. Mudah-mudahan makin menyejukkan, Jawa Tengah kompak seperti doa tadi," ucap Ganjar.
Ganjar berharap Jateng Bersholawat selalu menjadi kegiatan yang selalu ditunggu dan dirindukan oleh warga Jawa Tengah.
"Semoga Jawa Tengah selamat dan Indonesia selalu diberi keselamatan," kata Ganjar.
Dalam kegiatan Jateng Bersholawat, massa yang hadir selalu membludak mencapai ribuan orang. Biasanya, massa didominasi oleh Syechermania atau gerakan pecinta sholawat yang diketuai Habib Syech.
Di tengah acara Jateng Bersholawat, Habib Syech selalu mendoakan keselamatan Jawa Tengah dan bangsa Indonesia agar dijauhkan dari bencana dan permusuhan.
(fhs/ega)
