Ekspor UMKM Jateng Tembus US$ 2,5 M di Triwulan I 2023

Ekspor UMKM Jateng Tembus US$ 2,5 M di Triwulan I 2023

Atta Kharisma - detikJateng
Jumat, 12 Mei 2023 20:13 WIB
Ganjar Lepas Ekspor Produk UMKM
Foto: Istimewa
Jakarta -

Sektor UMKM Provinsi Jawa Tengah terus menunjukkan peningkatan terkait nilai ekspor. Hingga Triwulan I 2023, neraca ekspor Jawa Tengah mengalami surplus US$ 708 juta dengan nilai ekspor tembus hingga US$ 2,5 miliar.

Hal itu dikemukakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai melepas kontainer produk UMKM Jateng untuk diekspor ke luar negeri di Hotel Java Heritage, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas.

Ganjar menuturkan UMKM Jateng terbukti berhasil mengalami naik kelas dengan bertambahnya produk-produk UMKM, serta nilai ekspor yang dikirim ke luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendampingan dari pemda, pegiat dan aktivis UMKM sudah membuahkan hasil. Meskipun tentu saja sudah ada yang jauh punya pengalaman lebih dulu dan sudah cukup lama mereka ekspor ke banyak negara," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/5/2023).

Adapun 4 dari 7 kontainer yang dilepas Ganjar merupakan produk UMKM dari berbagai olahan. Di antaranya seperti minyak atsiri milik PT Indesso Aroma yang diekspor ke Tiongkok, serta gula kelapa organik CV Inagro Jinawi dan gula kelapa retail CV Permata Satria yang diekspor ke USA.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ada juga produk makanan olahan mie sohun dan kerupuk bawang dari PT Lestari Jaya Bangsa yang akan diekspor ke Arab Saudi. Ganjar menyebut dari keempat perusahaan itu saja, total nilai ekspor mencapai US$ 401.412 atau sekitar Rp 5.918.037.186.

Sementara dari kabupaten lain, kata Ganjar, ada PT Rayung Pelangi Nusantara dari Kabupaten Purbalingga yang mengolah sapu gelagah untuk diekspor ke Korea Selatan. Lalu, CV Bunga Palm dari Kabupaten Purbalingga yang memproduksi gula semut organik untuk dijual ke USA.

Selain itu, CV Syams Indonesian Handicraft dari Kabupaten Pati yang memproduksi tas anyaman untuk dikirim ke Jepang. Ganjar mengatakan total nilai ekspor produk-produk tersebut mencapai US$ 91.000 atau sekitar Rp 1.341.617.550.

Ganjar berpesan kepada seluruh pelaku UMKM untuk menjaga kualitas produk dagangannya masing-masing. Ia berharap produk UMKM mereka bisa menjangkau lebih banyak negara.

"Saya pesan kepada mereka untuk menjaga kualitas, termasuk saya ingatkan tadi umpama gula kelapa yang asalnya dari tanaman organik. Keorganikan tanaman harus dijaga, untuk menjaga kualitas," ucapnya.

"Kalau itu bisa terus berjalan konsisten, maka ini pasarnya sangat khusus dan pasti repeat order akan berjalan. Jadi kita akan dampingi terus UMKM agar ekspornya makin banyak," sambung Ganjar.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah Ratna Kawuri menjelaskan keberhasilan naik kelas UMKM Jateng tak lepas dari pendampingan dan pembinaan yang terus menerus dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng.

Ratna mengungkapkan coaching program ekspor yang dijalankan Pemprov Jateng kepada para pelaku UMKM berhasil menciptakan produk-produk berkualitas.

"Dari keseluruhan, sebagian perusahaan itu juga hasil dari ekspor coaching program. Jadi Disperindag itu punya satu layanan atau fasilitas memberikan coaching program untuk ekspor," tuturnya.

Ratna pun menyatakan pihaknya bakal terus berkomitmen untuk menciptakan dunia usaha yang unggul dan mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri.

"Yang membanggakan adalah mereka semua dari UMKM. Makanya tadi kami sampaikan UMKM naik kelas itu tidak hanya slogan saja, tetapi memang sudah terbukti dan bisa direalisasikan," pungkasnya.




(ncm/ega)


Hide Ads