Ganjar Apresiasi Kiprah Muhammadiyah-Aisyiyah buat Bangsa & Dunia

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah Periode Muktamar ke-48 di GOR Wisanggeni, Kota Tegal pada Sabtu (4/3) pagi. Musywil tersebut mengusung tema 'Memajukan Jawa Tengah, Mencerahkan Semesta'.

Di hadapan 2.000 peserta musywil yang hadir, Ganjar menyampaikan Muhammadiyah merupakan organisasi Islam di Indonesia yang level dakwahnya sudah mendunia dan kontribusinya dalam perdamaian begitu besar.

Ganjar mengulas Muhammadiyah membeli sebuah gereja di Alcala, Madrid, Spanyol beberapa waktu lalu. Awalnya, bangunan tersebut adalah sebuah masjid peninggalan dinasti Islam Abbasyiah. Setelah menjadi milik Muhammadiyah, bangunan gereja tersebut diubah menjadi masjid sebagai fasilitas yang bisa dipakai umat Islam setempat.

Ganjar menyebut lokasi tempat ibadah tersebut cukup strategis. Sebab, bangunan terletak tidak jauh dari pusat ibu kota Spanyol. Perjalanan untuk sampai ke sana dapat ditempuh sekitar 15 menit dengan menggunakan mobil dari Madrid.

"Kemarin kegiatannya mendunia, dan kegiatan yang mendunia itu bisa mendorong komunikasi, diplomasi di level atas dan bisa memberikan warna Islam yang ada di Indonesia yang sejuk," kata Ganjar dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (5/3/2023).

Ganjar menjabarkan perwakilan Muhammadiyah saat ini sudah berada di lima benua besar, yaitu Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia. Ganjar mengatakan kontribusi Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk bangsa Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi. Terlebih, saat organisasi perempuan Aisyiyah berkomitmen untuk menurunkan angka stunting.

Selain itu, lanjut Ganjar, dunia pendidikan dan kesehatan serta sektor sosial lainnya juga tak luput dari perhatian Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk melaksanakan programnya. Ganjar berharap Musywil Muhammadiyah Jawa Tengah kali ini dapat memberikan kepengurusan yang amanah, serta lebih banyak gagasan yang diciptakan Muhammadiyah untuk bangsa, negara dan dunia.

"Maka kita harapkan nanti kepengurusan yang baru akan terbentuk bisa melahirkan satu program gagasan yang bisa merespons perubahan zaman yang turbulens," ungkap Ganjar.

"Saya haqqul yaqin, keluarga besar Muhammadiyah bisa melakukan itu karena tradisi itu dimiliki Muhammadiyah," imbuh Ganjar.