Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengapresiasi Kepala Desa (Kades) di Blora dan Rembang yang menjadi bapak asuh untuk anak dengan risiko stunting. Hal ini disampaikannya saat memimpin rapat koordinasi (rakor) pengentasan kemiskinan di Kabupaten Blora dan Kabupaten Rembang pada Jumat (27/1).
Dalam rakor tersebut, Ganjar mendorong para kades untuk mengasuh, memantau, dan mendampingi minimal 5 anak yang berisiko stunting tinggi di tingkat desa.
"Menarik sekali tadi soal itu (Bapak Asuh) karena perintahnya dari kabupaten, apakah di Blora atau di Rembang, kades-kadesnya ternyata menjadi bapak asuh, itu menarik," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data terakhir Pemprov Jateng, jumlah individu berisiko stunting di Kabupaten Blora terdapat sebanyak 4.353 orang dan Kabupaten Rembang 3.705 orang. Angka stunting itu pun menjadi indikator tertinggi kemiskinan ekstrem dibanding indikator lain.
Untuk diketahui, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Blora pada tahun 2022 sebanyak 99.830 ribu jiwa. Angka tersebut mengalami penurunan dari tahun 2021 yang berjumlah 107.050 jiwa. Lalu kemiskinan di Kabupaten Rembang juga turun dari tahun 2021 semula 101.400 jiwa, menjadi 94.56 jiwa pada tahun 2022.
Turunnya jumlah warga miskin, tak lepas dari intervensi Pemprov Jawa Tengah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem bersama bupati dan wali kota, camat sampai kepala desa (kades). Salah satunya program Bapak Asuh yang digalakkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada pada para kades.
Oleh karena itu, menurut Ganjar kepala desa saat ini menjadi garda terdepan dalam membantu pengentasan kemiskinan ekstrem untuk mencapai target angka 0 persen di tahun 2024 mendatang.
Ia pun mengatakan program Bapak Asuh yang sedang digenjot kepada para kades diharapkan dapat menekan jumlah anak stunting, sehingga angka kemiskinan di seluruh daerah Jawa Tengah bisa terus menurun secara signifikan.
"Maka tadi ditanya, berapa anak yang kamu asuh, saya mengasuh dua keluarga, ada yang tiga keluarga, ini pola gotong royong yang sangat bagus sekali," puji Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menjelaskan stunting menjadi salah satu indikator penentu dalam menyumbang angka kemiskinan, sehingga pencegahannya harus dilakukan dengan banyak cara dan gotong royong.
Adapun program Bapak Asuh yang didorong Ganjar ke kades dilakukan dengan memastikan asupan gizi anak usia 0 sampai 2 tahun, memberikan protein tambahan dan memberikan makanan sehat untuk balita yang diasuhnya.
"Menurut saya ini praktik-praktik baik yang membawa spirit gotong royong dan tepo seliro (saling menerima) kalau di desa itu ya, saling membantu jadi secara kultural hebat itu," kata Ganjar.
Pada kesempatan yang sama, Ganjar menyalurkan bantuan berupa 637 sambungan listrik gratis di Kabupaten Blora dan 694 sambungan listrik gratis di Kabupaten Rembang. Ganjar juga memberikan 2 unit digester biogas untuk kelompok tani.
(fhs/ega)