Ganjar Imbau Kades Perbanyak Inovasi Langkah Pengentasan Kemiskinan

Ganjar Imbau Kades Perbanyak Inovasi Langkah Pengentasan Kemiskinan

Erika Dyah - detikJateng
Jumat, 27 Jan 2023 10:48 WIB
Ganjar Pranowo
Foto: Istimewa
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh kepala desa (kades) membuat inovasi langkah pengentasan kemiskinan yang ada di daerahnya masing-masing. Mulai dari inovasi pengumpulan dan validasi data warga miskin, penanganan warga miskin, hingga pengalokasian dana bantuan yang diguyur pemerintah.

Hal ini disampaikan Ganjar kepada para kades dalam rapat koordinasi bersama antara Pemprov Jawa Tengah dengan Pemkab Wonogiri, Pemkab Sragen, dan Pemkab Klaten pada Kamis (26/1). Rapat terkait pengentasan kemiskinan ekstrem ini berlangsung di Kantor Kades Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

Menurut Ganjar, model-model pemerintahan di tingkat desa merupakan model yang paling unik dan fleksibel untuk menjalankan pemerintahan. Ia pun menilai ada lebih banyak inovasi yang dapat dilakukan kades di wilayahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inovasi di desa kan banyak sekali sebenarnya, aplikasi banyak, model komunikasi sosialnya banyak, model-model manajemen dan leadership di level desa karena desa itu unik juga banyak," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Jumat (27/1/2023).

Ganjar mencontohkan ada salah satu kades di Kabupaten Wonogiri yang membuat inovasi dalam mencegah stunting di desanya. Kades tersebut membuat program Nguji Canting (Nguntoronadi Nyawiji Cegah Stunting) dan Canting Surga (Cegah Stunting Berbasis Keluarga) di Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.

ADVERTISEMENT

Ganjar pun memberikan penghargaan kepada Kabupaten Wonogiri sebagai Kabupaten Perintis Aksi Pencegahan Stunting Terintegrasi pada tahun 2021 lalu.

Lebih lanjut, ia berharap kades di seluruh Jawa Tengah dapat saling bertukar pengalaman dan mengadopsi langkah-langkah pengentasan kemiskinan. Sehingga inovasi para kades dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen.

"Maka banyak praktik baik yang dapat diadopsi oleh yang lain. Kita punya pengalaman-pengalaman yang bagus. Bahkan Kementerian Keuangan pernah mengeluarkan buku praktik-praktik baik pengelolaan pemerintahan desa di seluruh Indonesia," jelas Ganjar.

"Nanti kita pilih mana yang bisa kita aplikasikan untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem, nah itulah yang nanti akan kita dorong," lanjutnya.

Sebagai informasi, saat memberikan pengarahan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Grobogan beberapa waktu lalu, Ganjar secara resmi telah memberikan izin kepada seluruh bupati, wali kota, dan kades untuk memprioritaskan alokasi dana bantuan demi percepatan penurunan kemiskinan.

Dengan dimudahkannya akses dana bantuan dan pengalokasiannya oleh Ganjar, para kades juga diminta membuat langkah inovasi. Harapannya dengan ini kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah bisa menurun dengan cepat hingga tahun 2024.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads