Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus mendorong pengentasan kemiskinan ekstrem di lima daerah di Jawa Tengah. Kelima daerah tersebut adalah Brebes, Banyumas, Cilacap, Kebumen dan Pemalang.
Dalam satu tahun terakhir, daerah dengan kemiskinan ekstrem tersebut mengalami penurunan mencapai 2 persen. Dalam hal ini, Brebes tercatat telah menurunkan angka kemiskinan dari 17,43 persen atau 314,95 jiwa pada 2021 menjadi 16,05 persen atau 290,66 jiwa pada tahun 2022.
Sementara Kabupaten Banyumas telah menurunkan angka kemiskinan dari 13,66 persen atau 232,91 jiwa pada tahun 2021 menjadi 12,84 persen atau 220,47 jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam menyelesaikan berbagai persoalan terkait dengan kemiskinan ekstrem tersebut, Ganjar turut mengajak semua pihak untuk bergotong royong.
"Penyelesaiannya tidak bisa hanya mengandalkan APBN maupun APBD, namun perlu menggandeng sejumlah pihak untuk gotong royong menyelesaikan persoalan kemiskinan ekstrem termasuk perusahaan melalui CSR," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/12/2022).
Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan penanganan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten telah berjalan baik. Ia pun optimistis hal tersebut dapat selesai dengan cepat dengan gotong royong.
"Secara reguler kami selesaikan di 2022, tapi untuk program bantuan 'top up' dari pemerintah sudah 90 persen disalurkan. Untuk yang lain seperti rumah tidak layak huni, jambanisasi, listrik, air dan lainnya kami selesaikan gotong royong," paparnya.
Untuk rumah tidak layak huni, Ganjar menyampaikan pihaknya telah merenovasi 1.041.894 rumah sejak tahun 2016. Selain itu, Ganjar telah melakukan 35 ribu jambanisasi, serta merenovasi dan mengoptimalkan 79 pasar tradisional.
Adapun penurunan angka kemiskinan juga didorong oleh program pada sektor perbankan dan pendidikan. Untuk sektor perbankan, Ganjar telah meluncurkan program Kredit Mitra Jateng, yakni pinjaman usaha dengan bunga pinjaman yang mencapai 2 persen.
Sementara dari sektor pendidikan Ganjar telah meluncurkan 18 SMKN Jateng Boarding School yang langsung menjalin kerja sama dengan dunia industri.
Seluruh program ini telah dirasakan oleh kabupaten/kota terutama yang masuk daftar daerah ekstrem. Selain Brebes dan Banyumas, capaian penurunan kemiskinan yang signifikan juga dirasakan Kabupaten Cilacap, yakni 11,67 persen atau 201,71 jiwa pada tahun 2021 menjadi 11,02 persen atau 190,96 jiwa.
Begitu pula di Kabupaten Kebumen. Tercatat angka kemiskinan pada tahun 2021 sebanyak 17,83 persen atau 212,92, namun pada tahun 2022 menjadi 16,41 atau 196,16. Sementara di Kabupaten Pemalang, angka kemiskinan turun dari 16,56 persen atau 215,08 jiwa pada tahun 2021 menjadi 15,06 persen atau 195,84 jiwa pada tahun 2022.
Ganjar pun mengapresiasi pemkab/pemkot di Jateng yang telah saling bergotong royong mendukung upaya pengentasan kemiskinan. Salah satunya terkait upaya Pemprov dalam membangun RSLH, sedangkan Pemkab membangun jamban.
Ia pun menambahkan Kabupaten Brebes mendapat alokasi pembangunan RSLH dari APBD provinsi sebanyak 900 unit. Ganjar berharap stimulan tersebut dapat memancing banyak pihak untuk ikut turun di Brebes, yang masuk dalam wilayah prioritas penurunan kemiskinan ekstrem di Jateng.
"Jika indikator-indikator kemiskinan itu kita tuntaskan, akan cepet banget penurunan kemiskinan di Jateng. Kita ikhtiar untuk itu," pungkas Ganjar.
(ncm/ega)