Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepala daerah untuk kembali menyusun strategi bersama pemerintah pusat guna membangkitkan geliat perekonomian nasional. Hal ini terkait dengan upaya pemerintah memitigasi tantangan perekonomian global.
Menyikapi arahan Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir langsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2022 mengatakan, instruksi yang disampaikan Jokowi untuk seluruh kepala daerah dan stakeholder sudah sangat jelas tujuannya, yakni gotong royong membangkitkan ekonomi nasional.
"Pesannya Pak Presiden sudah clear, situasi nggak mudah maka perintahnya daerah jangan mempersulit investasi. Tentu dari BI sudah menyiapkan instrumen agar kita bisa menyesuaikan kondisi yang tidak mudah ini," kata Ganjar dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (30/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BI mencatat, pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III tahun ini sebesar 5,72%. Dengan tingkat pertumbuhan ini, level PDB nasional secara kumulatif sampai triwulan III berada 6,6 persen di atas level kumulatif triwulan I-III tahun 2019.
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi daerah hingga Triwulan III tahun 2022, Provinsi Jawa Tengah berhasil tumbuh hingga 5,37% dan hanya terpaut sedikit dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk lebih menggalakkan perekonomian daerah, salah satu upaya yang dilakukan Ganjar adalah dengan menciptakan iklim investasi yang mudah, murah dan lancar di Jawa Tengah agar investor datang berbondong-bondong.
"Investor kan butuh insentif-insentif itu, tentu kemudahan ya yang paling utama perizinan, yang kedua pungli korupsi harus dibabat habis. Berikutnya problem kalau di Jawa Tengah ya lahan, maka kalau kita bisa memilih akomodasi rasanya tidak terlalu sulit," jelas Ganjar.
Di samping itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah menyiapkan skema peningkatan ekonomi yang telah disusun bersama dengan pemerintah pusat dan BI. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan gairah perekonomian Jawa Tengah.
"Maka buat kami kepala daerah menyiapkan apa yang telah menjadi desain bersama. Apakah insentif yang diberikan BI, skim kredit perbankan yang ada, kebijakan moneter yang ada dari BI, saya kira kita tinggal mendorong saja," tutur Ganjar.
"Desainnya kita dituntut untuk ekonomi kita harus semakin berdikari, tidak lagi bergantung pada banyak negara. Relasi antar negara perlu dikembangkan itu iya, tetapi sekarang kemampuan dalam negeri butuh mendapatkan perhatian lebih utama termasuk SDM," imbuh Ganjar.
(ega/ega)