.webp)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi menutup perhelatan Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) ke-9 di Lapangan Balai Kota Solo pada Sabtu (26/11) malam.
Ganjar berpesan kepada seluruh kontingen atlet yang telah menjadi juara untuk tetap menghormati kontingen yang lain. Selain itu, ia juga memotivasi kontingen yang belum juara untuk tidak patah semangat dan terus berlatih.
"Yang juara tidak perlu merasa jumawa, yang kalah tidak harus merasa bersalah dan bersedih karena masih ada kesempatan berikutnya kita bisa berlatih, bertanding dan kawan-kawan Jawa Barat yang juara, kita beri tepuk tangan," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Minggu (27/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perhelatan tersebut, Provinsi Jawa Barat berhasil menjadi juara umum dengan perolehan 11 emas, 5 perak dan 1 perunggu (17 medali), kemudian diikuti oleh Jawa Tengah dengan 8 emas, 4 perak dan 5 perunggu (17 medali). Juara ketiga ditempati oleh Jawa Timur yang memperoleh 4 emas, 8 perak dan 5 perunggu (17 medali).
Lebih lanjut, di hadapan para atlet santri, Ganjar mengatakan siapapun mampu dan berhak menjadi juara dengan menyalurkan seluruh talenta yang ada, tak terkecuali para santri. Ia menambahkan santri tak harus selalu bergelut di ranah keagamaan, tetapi juga kesenian, sosial, kesehatan hingga olahraga.
Kegiatan ini digelar dengan tujuan dan diharapkan agar para santri tidak bersilaturahmi saja, tetapi santri yang memiliki bakat dan talenta berkualitas bisa mengasah kemampuannya lebih tajam lagi. Karena dengan begitu, hal ini mampu membanggakan pesantren tempatnya menempuh pendidikan, daerah asalnya, bahkan mengharumkan bangsa Indonesia.
"Tentu saja ini menjadi ajang silaturahmi para santri dan kemudian bisa berbagi pengalaman, pengetahuan, keterampilan dalam olahraga. Mudah-mudahan dari seluruh talenta yang ada, nanti tidak hanya di Pospenas, tapi akan keluar dari kandang Pospenas, jadi atlet PON, atlet ASEAN Games, Sea Games sampai Olimpiade," tandas Ganjar.
(ncm/ega)
