Ada Warga Demo Jalan Ditutup KAI, Ganjar Turun Tangan Carikan Solusi

Ada Warga Demo Jalan Ditutup KAI, Ganjar Turun Tangan Carikan Solusi

Jihaan Khoirunnisa - detikJateng
Kamis, 13 Okt 2022 20:48 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui warga yang berunjuk rasa saat peresmian Flyover Ganefo, di Mranggen, Kabupaten Demak.
Foto: Istimewa
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui warga yang berunjuk rasa saat peresmian Flyover Ganefo, di Mranggen, Kabupaten Demak. Para warga tersebut menuntut agar akses jalan ke desa yang berada di sekitar Flyover Ganefo dibuka kembali.

Diketahui, Ganjar tiba di lokasi sekitar pukul 13.50. Saat itu ratusan warga dari desa di sekitar Flyover Ganefo sudah menunggu kedatangan Ganjar yang akan meresmikan Flyover Ganefo. Mereka berteriak sambil membentangkan poster berisi keluh kesah dan aspirasi mengenai akses jalan yang ditutup akibat pembangunan Flyover Ganefo.

Begitu turun dari mobil, Ganjar yang mengenakan beskap lengkap dan rompi langsung menghampiri para pengunjuk rasa. Serta menanyakan koordinator demo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siapa koordinatornya?," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (13/10/2022).

Salah seorang warga yang mengenakan kaus polo warna biru langit dan bertopi bergambar banteng pun mendekat kepada Ganjar. Setelah berdialog dengan warga yang mengaku sebagai koordinator tersebut, Ganjar meminta agar seluruh poster diturunkan dan digulung.

ADVERTISEMENT

"Diturunkan, digulung semua posternya. Kalau tidak, saya tidak mau ngomong," kata Ganjar

Ganjar mengatakan sebelumnya dirinya sudah mendapatkan informasi mengenai pengunjuk rasa di acara peresmian Flyover Ganefo. Ia juga mengaku sudah tahu jika ada yang menggerakkan warga untuk datang dengan membawa poster.

"Bu, siapa yang nyuruh? Yang buat posternya tahu? Tidak tahu?," tanya Ganjar kepada seorang ibu-ibu yang juga memegang poster.

Lebih lanjut, Ganjar menyayangkan tidak adanya dialog sehingga terjadi miskomunikasi dan berujung pengerahan massa untuk melakukan aksi unjuk rasa.

"Kita butuh dialog, kalau ada masalah sampaikan saja kepada Gubernur. Ini demo karena tidak komunikasi terus momennya diambil. Mbok ya ngomong sama saya, nanti saya urus," kata Ganjar.

Terkait persoalan yang menjadi tuntutan warga, Ganjar mengatakan hal tersebut sudah dikomunikasikan dengan Kementerian Perhubungan dan PT KAI. Dia pun menekankan setiap pembangunan pasti akan memiliki sejumlah dampak, termasuk yang dikeluhkan oleh warga.

Maka dari itu pihaknya berupaya melakukan komunikasi intens dengan Kementerian Perhubungan dan PT KAI, sebagai langkah mitigasi sekaligus mencari solusi penyelesaian.


"Prosesnya kan musti sampai menteri ya sudah, terus kalau cuma surat-suratan tidak bisa. Pasti akan ada kajiannya. Maka tadi saya sampaikan kepada warga nanti saya urus. Mana yang sifatnya administrasi, mana teknis. Nanti kita ajak komunikasi sehingga semuanya biar berjalan dengan baik. Nggak ada yang nggak bisa dirembug, pasti ada," kata Ganjar.

Ganjar menjelaskan proyek Ganefo Mranggen pada awalnya atas dasar permintaan masyarakat agar lalu lintas di sekitar perlintasan kereta api tidak macet. Sehingga kemudian dibangun flyover sepanjang 780 meter dengan menggunakan anggaran APBD senilai Rp 109 miliar.

"Flyover kan juga permintaan warga. Kalau dulu ini nggak dibangun ya kira-kira lebih sulit lagi transportasinya. Jadi ayo dijaga bersama dan semoga bisa bermanfaat untuk semua," kata Ganjar.

(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads