Jabodetabek

Pelaku Ngaku Beli Alat Ekskul, Ternyata Bahan untuk Ledakkan SMAN 72 Jakarta

Wildan Noviansah - detikJateng
Jumat, 21 Nov 2025 09:23 WIB
SMAN 72 Jakarta (Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom)
Solo -

Pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta yang kini berstatus anak berkonflik dengan hukum (ABH) membeli bahan secara online. Dia mengelabuhi orang tuanya agar tidak ketahuan membeli bahan peledak.

Dikutip dari detikNews, ABH membeli lewat online dan paket dikirim di rumahnya. Penerima paket adalah orang tua ABH.

"Iya seperti itu (diduga dibeli online). Karena kan orang tuanya yang menerima (paket)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Jumat (21/11/2025).

Orang tua ABH yang menerima paket tidak menaruh curiga dengan isinya karena diberi tahu jika ABH membeli perlengkapan untuk ektrakurikuler.

"Terus kalau barang-barang paket yang diterima itu, itu kan untuk ekstrakurikuler sekolah. Jadi tidak ada kecurigaan dari keluarga juga. Kalau ke orang tuanya, ke keluarga, dia bilang untuk ekstrakurikuler, makanya disimpan sama pihak keluarga," ujarnya.

Budi menjelaskan pihak keluarga tidak menyangka ABH menjadi pelaku peledakan di sekolahnya. Selama ini pelaku dikenal keluarga sebagai sosok yang pendiam.

"Ya sama, ya karakternya memang sifatnya seperti itu, pendiam," imbuh Budi.

Peristiwa ledakan itu terjadi pada Jumat (7/11) saat khotbah solat Jumat. Diketahui, ada sebanyak 96 orang menjadi korban ledakan.

Ada Paku Dalam Peledak

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara atau TKP, diketahui bahan utama peledakan adalah potassium chloride. Kemudian ada plastk yang digunakan sebagai pembungkus struktur peledak dan paku yang digunakan untuk memberikan dampak kerusakan ledakan.

"Kemudian bahan peledak atau explosive yang kamu temukan, dengan menggunakan alat rigaku yang kami punya, itu terdeteksi potassium chloride, yang digunakan terduga," kata Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11).

"Paku itu ada paku baja, dan paku seng, yang ada payungnya, seperti itu, yang ada berserak di dalam masjid," ujar Henik.

Peledak itu ditenagai empat baterai dan alat pemicu ledakan. Untuk peledak di dalam masjid sekolah atau lokasi utama tidak ditemukan remote untuk mengendalikan ledakan.

"Bahwa power yang digunakan oleh terduga itu menggunakan empat buah baterai A4, kemudian inisiatornya adalah electric mass, kemudian explosive-nya mengandung potassium chloride, kemudian switching-nya menggunakan receiver yang dikendalikan dengan remote, namun remote tidak kami temukan dalam masjid," ucap Henik.

"Kemudian casing-nya itu jeriken plastik 1 liter, dan kemudian shrapnel-nya paku," imbuhnya.



Simak Video "Video: Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Disebut Akses Grup True Crime Community"

(aap/apu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork