Terungkapnya jaringan penculikan anak dengan korban Bilqis, balita asal Makassar membuat empat tersangka dibekuk polisi. Salah satunya ternyata adalah perempuan asal Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sempat beredar video ketika perempuan Sukoharjo berinisial NH (29) itu didatangi polisi di perumahan kawasan Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo pada Kamis (6/11/) malam. Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Zaenudin membenarkan hal itu.
"Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan dari kasus penculikan anak di Makassar. Jadi kami Polres Sukoharjo hanya memback-up Polrestabes Makassar," kata Zaenudin, kepada awak media, Senin (10/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NH Jual Bilqis Rp 15 juta
NH berperan sebagai perantara. Dia membeli Bilqis dari penculik bernama Sri Yuliana seharga Rp 5 juta. Kemudian NH menjual ke orang lain sebesar Rp 15 juta.
"Setelah pelaku penculikan itu (Sri Yuliana) dapat korban, dan kemudian diberikan kepada NH ini. NH kemudian memberikan kepada orang lain," kata Zaenudin.
"Di tangan NH dijual dengan harga Rp 15 juta. Orang Sukoharjo dapat dari penculiknya di Makassar Rp 5 juta, jadi serah terimanya di Makassar," imbuhnya.
Bilqis belum pernah dibawa ke Sukoharjo. NH merupakan perantara dari penculik ke orang lain.
Dia (NH) sebagai perantara TKP Makassar, lalu kembali ke asalnya di Kepuh. Jadi setelah diculik dikasihkan ke orang Sukoharjo lalu dikasihkan ke orang lain lagi," pungkasnya.
Diculik di Makassar Ditemukan di Jambi
Bilqis diculik di Taman Pakui Sayang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, pada Minggu (2/11) pagi. Saat itu Bilqis bermain di playgorund tidak jauh dari ayahnya yang bermain tenis.
Dalam pencarian, ayahnya mendapati rekaman CCTV dari kafe di Taman Pakui Sayang yang memperlihatkan Bilqis dibawa seorang wanita misterius bersama dua anak lainnya.
Polisi yang melakukan penyelidikan akhirnya menemukan Bilqis dalam kondisi selamat di Merangin, Jambi, Sabtu (8/11) malam. Bilqis lalu dibawa pulang dan tiba di Makassar pada Minggu (9/11) siang.
Berdasarkan pengecekan di Google Maps, antara Jambi ke Makassar terbentang jarak 1.800 kilometer jika ditarik garis lurus. Sementara melalui jalur transportasi, kedua kota ini berjarak sekitar 2.400 kilometer.
"Setelah beberapa hari hilang, dengan berbagai upaya dan doa masyarakat Makassar, alhamdullilah anaknya sudah ditemukan," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Minggu (10/11).
Ada 4 Tersangka
Selain Sri Yuliana atau SY (30) dan NH, dua pelaku lain yang ditangkap masing-masing perempuan berinisial MA (42) dan pria inisial AS (36). Kapolda Sulsel Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan Bilqis pertama dijual Sri Yuliana seharga Rp 3 juta kepada NH yang mengaku warga Jakarta. NH kemudian menjemput Bilqis di rumah kos pelaku.
"Ada yang berminat dengan korban, membelilah atas nama NH. Hasil pengakuan asal dari Jakarta dan datang ke Makassar untuk membawa korban dengan transaksi sebesar Rp 3 juta rupiah di kos pelaku (SY)," kta Djuhandani, Senin (10/11), dilansir detikSulsel.
Setelah korban berada di tangan NH, kemudian dibawa ke Jambi. Selanjutnya NH menjual Bilqis ke MA dan AS dengan harga Rp 15 juta.
"Menjual kepada AS dan MA. Pengakuan NH (pelaku AS dan MA) sebagai keluarga di Jambi, (dijual) sebesar Rp 15 juta, dengan dalih membantu keluarga yang 9 tahun belum punya anak. Setelah menyerahkan korban, NH langsung melarikan diri ke Sukoharjo, Jawa Tengah, dengan NH mengaku telah 3 kali menjadi perantara adopsi ilegal," ungkap Djuhandhani.
Sementara pelaku AS dan MA mengaku membeli korban sebesar Rp 30 juta. Selanjutnya korban dijual kembali kepada salah satu kelompok suku di Jambi seharga Rp 80 juta.
"AS dan MA mengaku membeli korban dari NH sebesar Rp 30 juta dan menjual kembali kepada kelompok salah satu suku di Jambi seharga Rp 80 juta. Keduanya telah mengaku memperjualkan 9 bayi dan 1 anak melalui TikTok dan WA," terangnya.
(aap/ahr)











































