.webp)
Empat dari tujuh orang yang diamankan terkait tawuran yang mengakibatkan satu orang tewas di Semarang ditetapkan sebagai tersangka. Tiga orang lainnya saat ini masih berstatus saksi.
Wakasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Aris Munandar mengatakan tiga tersangka dijerat Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP terkait pengeroyokan yang mengakibatkan kematian, sedangkan satu tersangka dijerat Undang-Undang Darurat karena membawa senjata tajam.
"Kita tetapkan empat menjadi tersangka,dari tujuh yang diamankan. Di mana tiga orang (tersangka) itu satu LP terkait pengeroyokan, yangsatu (tersangka) membawa senjata tajam," kata Aris saat dihubungi wartawan, Rabu (28/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan saat ini para tersangka yang semuanya sudah usia dewasa tersebut menjalani penahanan. Pengembangan kasus masih dilakukan untuk mencari kemungkinan pelaku lain.
"Masih dikembangkan. Untuk keterlibatan yang lain masih dikembangkan," ujarnya.
Untuk diketahui dalam tawuran di Kebonharjo Kota Semarang hari Minggu (25/5) dini hari ada satu orang berinisial R mengalami kritis. Namun hari Selasa (27/5) siang kemarin korban meninggal. Aris belum menjelaskan luka yang diderita R, namun dipastikan terdapat banyak luka bacok.
" Lukanya banyak, luka bacok,secara detil belum baca hasilnya.Luka di beberapa bagian yang menyebabkan meninggal," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, video tawuran tersebut beredar di media sosial dan diketahui terjadi di daerah Kebonharjo, Kota Semarang. Dari video yang beredar terlihat kerumunan orang di depan sebuah gang. Beberapa membawa senjata tajam panjang.
Kemudian mereka masuk ke gang dan terlihat ada motor matik yang dinaiki tiga orang berusaha keluar gang. Orang yang duduk di tengah tampak lemas saat dibawa pergi menggunakan motor itu. Kemudian ada video lainnya yang memperlihatkan tujuh orang ditangkap dan juga polisi menemukan sejumlah senjata tajam di semak-semak. Total ada enam senjata tajam panjang yang diamankan sebagai barang bukti.
(apl/aku)
