Terduga pembunuh bocah perempuan 9 tahun di Pemalang yang mayatnya ditemukan dalam karung telah ditangkap polisi. Terduga pelaku berinisial KA (16) pelajar SMK di Pekalongan. Pihak keluarga korban menyebut KA masih kerabat dekat.
Pihak keluarga tidak mengira KA sebagai terduga pelaku atau anak berkonflik hukum (ABH) dalam kasus ini. Tiap pulang sekolah, KA bekerja sebagai tukang obras di rumah paman korban yang bersebelahan dengan tempat kejadian perkara (TKP).
"Pihak kami ya rasanya terpukul, tidak menyangka. Soalnya sebelumnya banyak yang menuduh (pelakunya) orang lain, ternyata bukan," kata paman korban atau kakaknya ibu korban, Muhamad Maruf kepada detikJateng, Selasa (10/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum KA ditangkap, sempat beredar kabar di lingkungan sekitar bahwa terduga pelakunya seorang pemuda lain. Namun, hasil penyelidikan kepolisian menunjukkan bahwa pelakunya justru seorang anak di bawah umur yang bekerja di rumah Maruf.
"Ya, hitungannya masih kerabat dengan korban juga. Pekerjaannya ngobras di tempat saya. Usianya 16 tahun, sekolah SMK di Pekalongan, kelas dua," ucap Maruf.
Maruf bilang KA bekerja separoh waktu. Selain di tempat usaha Maruf, KA juga bekerja di tempat lain.
"Rajin bekerja, kerjanya bukan di tempat saya saja, kerja di tempat lain (juga). Pihak keluarga tidak menyangka sama sekali. Masih keluarga dekat lah," ujar Maruf.
Maruf menceritakan, pada Minggu (8/12) pagi, kondisi rumahnya atau tempat KA bekerja dalam kondisi sepi. Yang ada saat itu hanya ibunya Maruf yang sudah tua dan pikun.
"Kejadiannya pas saya keluarga pergi ke Magelang dua hari. Yang di rumah ibu saya yang sudah tua, pikun. Anak saya yang mbarep (sulung) saya suruh nungguin ibu saya. Ketika kejadian, anak saya itu lagi pergi. Ibu saya sendirian di rumah sudah pikun, tidak bisa apa-apa," jelas Maruf.
Setelah KA telah ditetapkan dengan anak berkonflik hukum (ABH) atau tersangka, Maruf menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang berlaku.
Penjelasan Polres Pemalang
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah perempuan 9 tahun ditemukan tewas dalam karung di Pemalang pada Minggu (8/12) malam. Dia sempat dikabarkan hilang dan dicari warga sebelum akhirnya ditemukan tewas di bagian belakang rumahnya.
Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Andika Oktavian Saputra, menyebut peristiwa itu terjadi pada Minggu (8/12) pukul 10.30 WIB. Saat itu, korban tengah sendirian di warung orang tuanya karena ditinggal ibunya ke pasar.
Andika menyebut pelaku merupakan tetangga korban yang bekerja paruh waktu di rumah paman korban di Kecamatan Ulujami. Pelaku juga disebut sudah hafal jadwal ibu korban pergi ke pasar.
"Setelah mendengar pintu rolling dikunci ibunya dari luar, anak berkonflik hukum (ABH) ini kemudian ke belakang rumah ia bekerja dan memanjat melalui plafon atap rumah untuk memasuki rumah korban," katanya dalam jumpa pers di Polres Pemalang, Selasa (10/12/2024).
Menurut Andika, di bagian belakang rumah korban ini, memang ada ruang tanpa atap, yang memudahkan ABH masuk ke rumah korban, meskipun dalam kondisi terkunci.
"Nampaknya ini sering dilakukan oleh ABH saat mengintip mandi dan kemudian merekam dalam ponselnya. Ini dibuktikan rekaman video para tetangganya yang sedang mandi di ponsel ABH sendiri," ucapnya.
Setelah bisa masuk ke rumah korban, melalui atap plafon itu, korban kaget dan terbangun. Korban sempat berteriak dan membuat pelaku panik.
Pelaku kemudian membekap korban dengan kain dan bantal. Korban juga dipukul dengan tangan kosong bagian leher belakang karena melawan.
"Karena korban berteriak, KA panik dan membekap korban dengan kain dan bantal, ada perlawanan korban sehingga KA melakukan pemukulan bagian kepala, bagian belakang leher, sesuai hasil autopsi yang menyebabkan korban mati lemas," jelasnya.
(dil/ahr)