3 Fakta Hasil Situs Judi Online Mengalir ke Kelompok Kreak Semarang

Round-Up

3 Fakta Hasil Situs Judi Online Mengalir ke Kelompok Kreak Semarang

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 24 Okt 2024 07:00 WIB
Polisi menunjukkan barang bukti pendanaan gangster di Semarang.
Polisi menunjukkan barang bukti pendanaan gangster di Semarang. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Solo -

Sejumlah anggota gangster alias kerak di Kota Semarang dibekuk polisi. Dari pengakuan mereka, pihak berwajib menemukan fakta jika kelompok kriminal jalanan itu didanai situs judi online.

Ketiga anggota geng yang ditangkap masing-masing Muhammas Iqbal Samudra (22) warga Bandarharjo Semarang, Muhammad Alfin Harir (19) warga Bangetayu Wetan, dan Sandy Wisnu Agusta (23) warga Pringgodani Semarang. Saat diperiksa, mereka mengaku ada aliran dana dari situs judi online.

"Ditemukan adanya pembiayaan beberapa gangster oleh situs judi online," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar saat ditemui di kantornya, Rabu (23/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irwan menjabarkan situs judol itu bekerja sama dengan salah satu pelaku yang bernama Iqbal. Situs itu mengirim uang ke Iqbal, yang kemudian disalurkan ke beberapa gangster.

"Antara lain gangster Alstar, Young_street_404, Teamdadakan, dan Teammasok," ungkap Irwan.

ADVERTISEMENT

"Alfin ini admin akun gangster Teammasok, Sandy admin Teamdadakan, Iqbal admin Alstar dan Youngs_street_404," imbuhnya.

Ada 3 Situs Judol yang Kucurkan Dana

Irwan melanjutkan, dari penelusuran pihaknya, terungkap ada situs judi online yang selama ini memberi uang ke para pelaku kejahatan jalanan.

"Ganas69, Jeju.LOL, dan Zigzag," tuturnya.

Dapat Rp 5-8 Juta Per Bulan

Dikatakan Irwan, para gangster tersebut menerima dana hingga jutaan rupiah. Polisi pun menyita uang hingga puluhan juta dari tangan mereka.

"Mereka kurang lebih terima Rp 5-8 juta per bulan. Barang bukti ada Rp 48 juta," tambah Irwan.

Dari jutaan rupiah yang masuk ke rekening setiap bulannya, gangster di Semarang menggunakannya untuk berbagai keperluan.

"Sudah temukan dana digunakan untuk pengobatan saat tawuran, antara lain yang duel di Jalan dr Cipto. Kemudian meeting rekreasi sewa vila, beli atribut kelompok dan beli miras," tegasnya.

Ungkap Ada Skenario Ganggu Pilkada

Irwan mengatakan pihaknya mendalami adanya skenario di balik maraknya gangster di Kota Semarang, termasuk aksi unjuk rasa yang melibatkan murid SMK. Polisi menduga ada upaya untuk memecah pengamanan di masa Pilkada 2024

"Ada peristiwa judi misal di Babyface, ada peristiwa gangster yang marak, ada pengerahan anak-anak SMK dalam demo. Rangkaian peristiwa itu tidak berdiri sendiri, tidak serta merta terjadi. Dilakukan secara terstruktur oleh pihak tertentu yang ingin situasi di Semarang tidak kondusif," kata Irwan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (23/10).

"Peristiwa-peristiwa itu sudah dicermati, sudah diskema, sudah mapping dan semua dilakukan, kami duga untuk mengalihkan fokus pengamanan untuk Pilkada," imbuhnya.

Saat ini polisi masih memburu siapa di balik gerakan tersebut. "Kita kejar, butuh beberapa langkah untuk jerat layer di atasnya," kata Irwan.




(apu/ahr)


Hide Ads