Diketahui, peristiwa perundungan tersebut terjadi di Bendung Kalimeneng, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo pada Kamis (17/10) sore. Di lokasi itu, korban berinisial ALC (16) yang merupakan siswa salah satu SMP di Purworejo itu disuruh untuk berkelahi oleh temannya dengan siswa SMP lain.
"Saya disuruh berkelahi, saya takut tapi ya mau gimana lagi akhirnya berkelahi. Terus saya malah dikeroyok sama yang lain," kata korban saat ditemui detikJateng di Polres Purworejo, Jumat (18/10/2024).
Sebelum dianiaya, korban menjelaskan, dirinya tengah mencari rumput untuk memberi makan ternak kambingnya. Tiba-tiba temannya, yakni N (16), menjemputnya dengan alasan mau diajak jalan-jalan. Namun, ternyata korban dibonceng oleh N ke Bendung Kalimeneng untuk dianiaya oleh pelajar dari sekolah lain yang sebelumnya telah menunggu di sana.
"Saya nggak tahu nggak punya masalah. Tahu-tahu dijemput teman. Yang punya masalah ternyata teman saya itu si N, saya cuma diadu," jelasnya.
Tak hanya diadu, korban yang terjatuh justru dipukul dan ditendang oleh pelajar lain. Mirisnya, aksi itu justru direkam oleh N dalam video berdurasi 46 detik. Video tersebut kemudian dipasang oleh N di story WhatsApp miliknya hingga akhirnya viral.
Setelah kejadian itu, korban merasa kesakitan pada bagian tangan dan kepala hingga mimisan. Ia kemudian menceritakan hal itu kepada orang tuanya
"Hidung saya mimisan, kepala sakit pusing dan tangan terkilir," imbuhnya.
Diketahui, peristiwa itu bermula ketika N dan pelajar dari sekolah lain saling mengejek di media sosial. Setelah saling menantang, akhirnya mereka sepakat untuk berduel. Namun, justru korban lah yang dikambinghitamkan.
"Itu ternyata dia (N) ejek-ejekan di medsos sama SMP lain, tantang-tantangan. Saya nggak tahu apa-apa," lanjutnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Catur Yudo Praseno mengungkapkan jika kasus tersebut kini tengah ditangani. Setelah video perundungan itu viral, polisi langsung bergerak dan akhirnya enam pelajar diamankan dalam kasus tersebut untuk dimintai keterangan.
"Terkait dengan adanya video viral yang beredar di masyarakat, peristiwa tersebut diduga terjadi di dekat Bendungan Kalimeneng, Kecamatan Kemiri. Kemudian kita mencari beberapa keterangan. Kita sudah profiling siapa saja yang ada dalam video tersebut, dan secara kooperatif sudah mendatangi Polres Purworejo untuk kita mintai keterangan," ungkap AKP Catur saat ditemui detikJateng di ruangannya.
"Bahwa yang sudah kita mintai keterangan adalah korban, dan di antaranya kurang lebih enam orang yang ada dalam video tersebut," pungkasnya.
(apu/afn)