Duduk Perkara Pria Mesir Ngamuk di Pemalang Usai Gagal Nikahi Janda

Duduk Perkara Pria Mesir Ngamuk di Pemalang Usai Gagal Nikahi Janda

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 11 Okt 2024 10:53 WIB
Momen warga Mesir bernama Androu Ashraf Ramzi Salib (24) digelandang petugas Kantor Imigrais Pemalang sebelum dideportasu karena bikin rusuh, Kamis (10/10/2024).
Momen warga Mesir bernama Androu Ashraf Ramzi Salib (24) digelandang petugas Kantor Imigrais Pemalang sebelum dideportasu karena bikin rusuh, Kamis (10/10/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Solo -

Pria asal Mesir, Androu Ashraf Ramzi Salib (24) akhirnya dideportasi setelah bikin ulah di Ampelgading, Pemalang. Dia disebut sering ngamuk usai gagal menikahi janda setempat yang sebelumnya dia kenal lewat Facebook. Begini duduk perkaranya menurut Kantor Imigrasi Kelas 1 Non-TPI Pemalang.

Warga Negara Asing (WNA) asal Mesir itu diamankan petugas kantor imigrasi pada Kamis (3/10) di salah satu hotel di Pemalang. Setelah menjalani pemeriksaan, dia resmi dideportasi pada Kamis (10/10).

Kepala Seksi (Kasi) Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Pemalang, Washono, mengatakan Ashraf dikenakan Pasal 75 Ayat 1 dan Pasal 78 Ayat 1 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada hari ini kantor imigrasi kelas 1 Non TPI Pemalang telah melakukan pendeportasian warga negara Mesir, yang di mana diduga melakukan pelanggaran keimigrasian, yaitu Pasal 78 dan 75," kata Washono kepada detikJateng, Kamis (10/10/2024).

Menurut Washono, pria asal Mesir itu melanggar izin tinggal yang sudah habis masa berlakunya (overstay). Berdasarkan informasi masyarakat, pria itu juga membuat keresahan di wilayah Kecamatan Ampelgading.

ADVERTISEMENT

"Yang bersangkutan ini masuk (ke Indonesia) pada tanggal 24 Agustus di mana ia menggunakan visa dan travel tujuan wisata dan setelah kita dalami, kita cek, yang bersangkutan habis masa berlakunya sampai 23 September, atau overstay selama 10 hari," ungkap dia.

"Yang bersangkutan datang ke Indonesia tujuannya untuk menikah dengan seorang perempuan, status janda anak dua. Masih nikah agama," imbuh Washono.

Duduk Perkara Ngamuk di Pemalang

Menurut laporan warga, pria asing itu bikin ulah setelah gagal menikahi janda kenalannya. Dia merasa syarat nikahnya dipersulit, sehingga kerap mengamuk, mengancam warga, dan berkendara secara ugal-ugalan.

"Pertama kali kita mendapatkan informasi dari perangkat setempat, yang bersangkutan ini membuat keresahan dengan memberikan ancaman-ancaman kepada lingkungan keluarga sekitar. Ya, tujuan ke sini untuk pernikahan," ungkapnya.

Saat diperiksa petugas imigrasi, Ashraf mengaku telah melakukan pernikahan secara agama dengan wanita yang mengaku janda beranak dua. Dia juga menggunakan senjata tajam (sajam) untuk menakuti warga terkait pernikahan yang dia anggap menyusahkan.

Washono menambahkan, Ashraf menjalin hubungan janda anak dua itu saat statusnya masih istri orang. Mereka berkenalan lewat Facebook sejak 4 tahun lalu.

"Hubungan melalui sosial media empat tahun dan yang bersangkutan baru di bulan Agustus datang ke Indonesia untuk pertama kalinya menemui wanita asal Pemalang ini, tujuannya menikah," pungkas Washono.




(dil/rih)


Hide Ads