Pengakuan Donny Cium Gadis ABG yang Dia Tembaki Pakai Softgun di Semarang

Pengakuan Donny Cium Gadis ABG yang Dia Tembaki Pakai Softgun di Semarang

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 08 Okt 2024 15:29 WIB
Foto pelaku penembakan  remaja di Semarang saat dihadirkan dalam jumpa pers, Senin (7/10/2024).
Foto pelaku penembakan remaja di Semarang saat dihadirkan dalam jumpa pers, Senin (7/10/2024). Foto: Angling Adhitya Purbaya
Solo -

Pelaku yang menembak remaja perempuan di Semarang ditangkap. Tersangka bernama Donny Sofiawan (44) mengaku ia sempat mencium korban dan cemburu korban open BO.

Pengakuan itu Donny ungkapkan saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang. Korban yang berinisial C (14) ditembak memakai softgun di kosnya, kawasan Pusponjolo Selatan, Semarang Barat pada Rabu (2/10) malam.

"Anak tersangka ini dan korban berteman," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di Polrestabes Semarang, Senin (7/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada polisi, Donny mengungkapkan dia emosi tidak hanya karena menduga anaknya dijual. Terungkap juga ibu korban pernah berutang padanya Rp 2 juta tetapi tidak dibayar. Selain itu, ia juga mempunyai rasa terhadap korban.

"(Waktu tinggal bersama) Ya pernah saya cium (korban)," ujar Donny.

ADVERTISEMENT

"Jadi kamu cari korban karena cemburu?" tanya Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar.

"Iya, Pak," jawab Donny.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena secara terpisah menerangkan Donny cemburu korban dipesan orang lain, dan juga ibu korban ada utang kepadanya. Polisi juga masih mendalami hubungan asmara pelaku dengan korban dan juga soal dugaan anak pelaku dijual.

"Benar kata Pak Kapolrestabes, pelaku cemburu. Kenapa tersangka ngecek ke TKP karena ada info akan dipesan laki-laki lain sehingga yang bersangkutan datang ke sana. Memang juga ada utang ibu korban sehingga tersangka emosi. Dia punya hubungan asmara dengan korban, kita dalami lagi. Yang bersangkutan (pelaku) pernah dilakukan pemanggilan (terkait aduan anaknya dijual) tapi tidak datang," jelas Andika.

Korban Sempat Ditampung di Rumah

Donny yang merupakan seorang duda tersebut kemudian bercerita, awalnya ia memberikan tempat tinggal kepada korban. Pasalnya, korban tengah bermasalah dengan ibunya.

"Korban kan bermasalah dengan ibunya. Korban pernah ikut saya sebentar," ujar Donny.

Setelah beberapa bulan tinggal bersama, korban memutuskan pindah ke kos. Donny lantas menduga anaknya dijual oleh korban. Sebab, anaknya berubah sikap terhadapnya.

"Katanya (anaknya) disekap. Dia pulang tiap malam ke kamar mandi. Kamar tutupan terus. Saya tanya kok nggak berangkat sekolah juga. Buat pipis sakit katanya. Dia jual anak saya. Buktinya ada," ujarnya.

Dia sempat mengadu ke polisi beberapa waktu lalu soal dugaan anaknya dijual, tapi saat dilakukan pemanggilan polisi soal laporannya itu, dia tidak datang. Kemudian dia juga mengaku mencari keberadaan korban itu.

"Dapat info dari temennya. Saya sama anak nyusuri ke lokasi korban. Saya pastikan korban benar-benar buka BO di situ tidak," kata tersangka.

Setelah menemukan korban, dia melepas tembakan tiga kali dan melukai korban dengan peluru gotrinya.

Adapun untuk senjatanya, Donny mengaku dia membeli seharga Rp 4,5 juta secara online untuk menembak hama.

"Beli online, buat nembak hama," katanya.

Kini pelaku dijerat Pasal 76C jo pasal 80 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Perpu No 1 Tahun 2016 perubahan kedua atas UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 3 tahun 6 bulan penjara.

Tertembak di Lengan dan Perut

Diberitakan sebelumnya, penembakan terjadi Rabu (2/10) malam di kos korban di wilayah Pusponjolo, Semarang. Waktu itu korban tiba-tiba didatangi seorang pria yang membawa senjata softgun. Dari informasi yang diperoleh, pelaku merupakan ayah dari teman korban.

Tanpa alasan yang jelas, pria itu langsung melepaskan tiga kali tembakan ke arah tubuh korban. Akibat kejadian tersebut, korban dikabarkan mengalami dua luka di lengan kiri dan satu di perut.

Dari informasi di akun Instagram Polrestabes Semarang, tetangga kos korban sempat terkejut dengan teriakan korban. Kemudian dia membantu melaporkan peristiwa itu ke polisi.




(apu/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads