Buron 10 Tahun, Pembunuh Pacar di Depok Tertangkap di Klaten Saat Colong Sepatu

Buron 10 Tahun, Pembunuh Pacar di Depok Tertangkap di Klaten Saat Colong Sepatu

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 01 Okt 2024 15:19 WIB
M, buron kasus pembunuhan (berkaos) diperiksa di Polsek Karanganom, Klaten, Minggu (29/9.2024).
M, buron kasus pembunuhan (berkaos) diperiksa di Polsek Karanganom, Klaten, Minggu (29/9.2024). Foto: dok. Polsek Karanganom Klaten
Klaten -

Polsek Karanganom dan warga menangkap M (35), warga Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY karena tepergok mencuri sepatu di Desa Padas, Kecamatan Karanganom, Klaten. Setelah diinterogasi dan diselidiki, pelaku ternyata buronan kasus pembunuhan teman wanitanya tahun 2014 di Polresta Depok, Jawa Barat.

"Pelaku ini sudah tidak pulang sejak tahun 2014 ke kampungnya karena pelaku ini terlibat kasus pembunuhan perempuan yang diduga pacarnya di wilayah Polsek Sukmajaya, Depok, Jawa Barat," terang Kapolsek Karanganom AKP Panut Haryono kepada detikJateng di kantornya, Kecamatan Karanganom, Selasa (1/10/2024) siang.

Dijelaskan Panut, kronologi tertangkapnya buronan itu bermula saat Minggu (29/9) pukul 02.00 WIB, polsek mengamankan pelaku di Desa Padas, Kecamatan Karanganom. Pelaku hendak mencoba mencuri sepatu di rumah warga tetapi tepergok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengamankan pelaku percobaan pencurian sepatu di Desa Padas. Setelah kita amankan ke polsek, pelaku ini berbelit-belit dan tidak punya kartu identitas apapun," kata Panut.

Pelaku, lanjut Panut, sempat mengaku asal dari Blora, Jawa Tengah tapi setelah dicek tidak ada nama desanya, kemudian juga mengaku asal Jambi. Karena curiga, polisi kemudian berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Klaten.

ADVERTISEMENT

"Kami koordinasi dengan Tim identifikasi muncul data nama M ini sebagai warga Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Kemudian kita hubungi Bhabinkamtibmas Desa Mulo dan membenarkan pelaku itu warga setempat tetapi sudah lama tidak pulang karena terlibat pembunuhan di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat," jelas Panut.

Mendapat keterangan itu, sambung Panut, Polsek Karanganom berkoordinasi dengan Polsek Sukmajaya dan Polresta Depok, Jawa Barat dan ternyata benar ada kasus pembunuhan yang melibatkan M. Dari keterangan Polresta Depok, pelaku belum tertangkap dan masih DPO (daftar pencarian orang).

"Pelaku ini statusnya DPO, kemudian kita koordinasikan untuk mengecek berkas kasusnya dan koordinasi untuk penjemputan. Tadi dini hari (Selasa 1/10) sekitar pukul 00.00 WIB kita serahkan ke jajaran Polsek Sukmajaya dan Polresta Depok," kata Panut.

Panut menambahkan, sebelum tertangkap pelaku juga melakukan pencurian sepatu di Perum Griya Prima, Kecamatan Klaten Utara. Video pencurian di Perum Griya Prima terekam CCTV dan setelah dicocokkan sesuai.

"Video CCTV pencurian sepatu di Griya Prima kita cek, hasilnya dari jaket, topi dan tasnya pelaku sesuai. Jadi sebelum tertangkap di Karanganom itu bulan ini juga mencuri sepatu di Perum Griya Prima," imbuh Panut.

Pemilik sepatu di Desa Padas, Risang (34), mengatakan saat terpergok Minggu (29/9), pelaku masuk rumahnya dengan melompat pagar. Saat hendak mengambil sepatu di teras ketahuan.

"Saya pergoki kemudian diamankan warga dan polisi. Pelaku bawa motor sendiri," katanya kepada detikJateng.

Kasus Pembunuhan Karyawati Garmen

Dilansir detikNews, Siti Rohani (25), karyawati garmen ditemukan tergeletak dengan luka tusuk di Gang Bijaksana 2, Jalan Raya H Dimun, RT 1/11, Sukamaju, Cilodong, Rabu (8/1/2014) pagi.

Berdasarkan keterangan saksi, korban diketahui dijemput seorang teman laki-lakinya dari kontrakannya.

"Korban keluar dari kamar kontrakan berdua bersama teman lelakinya. Tidak jauh dari kontrakan di kelokan gang tubuh korban sudah tergeletak," ujar Kepala keamanan RW 11, Inggit Arahman di lokasi kejadian.

Menurut Inggit, posisi korban saat ditemukan dalam keadaan badan tertelungkup miring ke kiri masih bernapas.

"Keadaan korban masih sempat bernapas, namun sekitar 10 menit kemudian korban sudah tidak bernyawa," katanya.

Berdasarkan keterangan Inggit, korban tinggal di rumah kontrakan milik ibu Sarmin Silaban. Korban baru menetap beberapa bulan di kontrakan tersebut.

"Tetangga sekitar tidak mendengar suara keributan atau cek cok mulut. Hanya tetangga melihat korban berdua sama teman laki-laki berjalan bersama dan tiba-tiba langsung menusuk korban di bagian ulu hati dengan menggunakan pisau," bebernya.

Ketika itu juga, selaku kepala keamanan RW setempat, Inggit langsung melaporkan ke Babinkamtibmas setempat, Aiptu Warsono dan Babinsa Sukamaju Serda Janali untuk ditindaklanjuti.

Pengakuan Tersangka di Polsek Karanganom

Di Mapolsek Karanganom, pelaku yang ditangkap saat mencuri sepatu dan sandal itu mengaku dulu membunuh korban karena sakit hati.

"Pengakuannya kemarin saat kita minta keterangan, kenapa kamu melakukan pembunuhan, katanya "saya sakit hati "," ungkap Kapolsek Karanganom AKP Panut Haryono kepada detikJateng di kantornya, Selasa (1/10/2024) siang.

Panut menjelaskan, pelaku menceritakan awalnya bekerja sebagai sopir di Cikarang. Saat itu dia menelepon korban yang ngekos di Depok.

"Kemudian telpon korban tapi tidak mau menemui. Kemudian dia sakit hati, ceweknya berangkat kerja kemudian diikuti dari belakang, di gang terjadi peristiwa itu (pembunuhan)," jelas Panut.




(apu/apl)


Hide Ads