Polisi menangkap NF (27) ayah pembunuh bayinya berusia dua bulan di Kecamatan Siwalan, Pekalongan. Tetangga menyebut NF sering teler karena mabuk dan NF menyebut bayi malang itu pembawa sial.
"Tadi ia (NF), sudah mengakui melakukan pembunuhan. Katanya si pelaku, anak itu (bayinya), membawa sial," kata Kepala Desa Mejasem, Sudarto, saat ditemui detikJateng di Puskesmas Sragi, Pekalongan, Rabu (21/8/2024).
Sudarto pun mendapatkan laporan dari warga setempat jika NF dan istrinya RF juga sering cekcok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporan warga itu sering cekcok. Warga sering melihat kondisi keluarga sering cekcok karena pelaku sering mabuk-mabukan," ujar Sudarto.
Diberitakan sebelumnya, bayi berumur dua bulan ditemukan tewas dengan kondisi tubuh penuh luka memar. Bayi malang itu merupakan anak tunggal pasangan NF (27) dan FR (23), warga Desa Mejasem, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Diduga, bayi itu dibunuh oleh ayahnya.
Kapolsek Sragi, AKP Prosandi Tiar, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa keluarga korban termasuk NF, terduga pelaku.
"Tadi kita mendapatkan laporan dari Puskesmas Sragi 1, ada bayi yang meninggal, dalam kategori kematian tidak wajar, kami langsung menindaklanjuti. Polsek dan Satreskrim masih mendalaminya," kata Sandi di Mapolsek Sragi kepada detikJateng, Rabu (21/8).
(ams/rih)