Pembunuhan Asep Bos Aksesori Terkuak gegara Adik Ditagih Pinjol Rp 56 Juta

Regional

Pembunuhan Asep Bos Aksesori Terkuak gegara Adik Ditagih Pinjol Rp 56 Juta

Maulana Ilhami Fawdi - detikJateng
Rabu, 24 Jul 2024 14:43 WIB
Bos aksesori, Asep Saepudin (kiri) tewas dibunuh oleh istri, anak, dan pacar anaknya di rumahnya kawasan Setu, Kabupaten Bekasi. Dalam foto berpose dengan adiknya, Yudi (kanan) (dok pribadi/Yudi)
Foto: Bos aksesori, Asep Saepudin (kiri) tewas dibunuh oleh istri, anak, dan pacar anaknya di rumahnya kawasan Setu, Kabupaten Bekasi. Dalam foto berpose dengan adiknya, Yudi (kanan) (dok pribadi/Yudi)
Solo -

Pembunuhan bos aksesori, Asep Saepudin (43) terungkap setelah sang adik, bernama Yudi mendapat tagihan dari pinjaman online (pinjol). Yudi pun curiga hingga akhirnya mengecek mutasi rekening bank milik Asep.

"Saya ada telepon dari pinjol kalau Mas Asep ada pinjaman. Saya bilang Mas Asep sudah meninggal, nanti saya beresin semua," kata Yudi saat ditemui di Kampung Serang, Desa Taman Rahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Selasa (23/7), dilansir detikNews.

Yudi merasa heran bagaimana bisa Asep mengajukan pinjaman ke pinjol, padahal sudah meninggal dunia. Setelah mengecek mutasi rekening milik Asep, ia menemukan ada dana masuk dari pinjol total senilai Rp 56.500.000 tepat di hari kakaknya meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus ditanya 'meninggal tanggal berapa?'. Saya bilang 'tanggal 27'. Dari pinjol itu bilang 'tanggal 27 itu ada pencairan dana'," kata Yudi.

"Dari situ saya timbul kecurigaan. Saya sampai cek mutasi almarhum, ternyata ada dua transaksi uang masuk dari aplikasi pinjol, totalnya Rp 56.500.000 di tanggal 27 itu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, Yudi juga menemukan ada transfer uang puluhan juta rupiah ke rekening keponakannya, Silvia Nur Alfiani (22). Saldo di rekening Asep pun bahkan hanya tersisa puluhan ribu.

"Setelah itu, ada uang keluar ke anaknya atas nama Silvi senilai Rp 54 juta. Hari berikutnya ada uang keluar lagi Rp 10 juta sampai sisa saldo di rekening almarhum itu cuma Rp 53 ribu," jelas Yudi.

Saat Yudi bertanya pada Silvia terkait adanya pinjaman uang setelah Asep meninggal, Silvia tak menjawab secara gamblang. Akhirnya Yudi pun membuat laporan ke polisi mengenai pembunuhan yang dialami kakaknya.

"Akhirnya ya itu terkuaknya pas pinjolnya itu telepon ada transaksi di tanggal 27. Dari situ saya cari mutasi segala macem. Padahal 27 itu almarhum meninggal, tapi dari aplikasi bilang ada pencairan dana," kata Yudi.

"Habis itu saya langsung laporkan ke pihak kepolisian," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menetapkan istri Asep bernama Juhariah (45), putri Asep bernama Silvia Nur Alfiani (22), dan pacar Silvia, Hagistko Pramada (22), sebagai tersangka. Ketiganya bersekongkol membunuh Asep dengan motif yang berbeda.




(cln/apu)


Hide Ads