Sabu Bernilai Rp 45 Miliar Ditemukan Dalam Mobil Parkir di RS Jaksel

Sabu Bernilai Rp 45 Miliar Ditemukan Dalam Mobil Parkir di RS Jaksel

Wildan Noviansah - detikJateng
Kamis, 04 Jul 2024 21:49 WIB
Ilustrasi penangkapan, ilustrasi borgol
Ilustrasi penangkapan kurir sabu. Foto: Ilustrasi borgol (A.Prasetia/detikcom)
Solo -

Sabu seberat 45 kilogram (kg) yang bernilai Rp 45 miliar ditemukan dalam mobil yang terparkir di rumah sakit Kawasan Jakarta Selatan (Jaksel). Polda Metro Jaya juga menangkap seorang kurir narkoba berinisial AS (22).

"Untuk sementara ini baru satu orang (diamankan), kurir. Sedang dilakukan pendalaman pengembangan," kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak kepada wartawan, Kamis (4/7/2024), dilansir detikNews.

Setelah menggeledah AS, polisi menemukan narkotika jenis sabu dalam bentuk kemasan teh Cina. Sabu seberat 45 kg itu disimpan dalam tas di mobil tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah dilakukan pengecekan dan didapati dalam mobil itu ada 45 bungkusan yang setelah dicek berisi narkotika jenis sabu. Satu bungkus lebih kurang 1 kilogram. (taksiran harga) sekitar Rp 45 miliar," jelasnya.

Menurut pengakuan AS, dirinya bertugas mengantar barang haram itu ke daerah Bintaro, Tangerang Selatan. Pihak kepolisian pun terus melakukan serangkaian penyelidikan pada kasus itu.

ADVERTISEMENT
Barang bukti sabu yang diamankan polisi di dalam mobil di RS JakselBarang bukti sabu yang diamankan polisi di dalam mobil di RS Jaksel Foto: WIldan Noviansah/detikcom

Modus Titip Mobil

Sindikat narkoba tersebut menggunakan modus titip mobil di salah satu rumah sakit. Mulanya seseorang memarkirkan mobil itu di RS.

Kemudian AS sebagai kurir bertugas membawa mobil tersebut ke alamat tujuan.

"Modusnya titip mobil. Jadi nanti mobil berisi narkoba diantar ke alamat tujuan," kata Donald.

"Antara kurir dan orang yang menyimpan mobil di parkiran RS itu tidak saling kenal. Orang yang menyimpan mobil tersebut yang lagi kita buru," lanjutnya.

Selain itu, polisi mengatakan barang haram tersebut diduga dari Sumatera dan masuk jaringan Malaysia.

"Berasal dari daerah Sumatera dan masuk dalam jaringan Malaysia,"




(cln/apu)


Hide Ads