Soal Isu Salah Tangkap di Kasus Pembunuhan Vina, Polda Jabar Buka Suara

Ilustrasi tindakan kriminal. Foto: Getty Images/South_agency

Solo - Merespons adanya isu salah tangkap dalam kasus pembunuhan Vina dan pacarnya Rizky atau Eky di Cirebon pada tahun 2016, Polda Jawa Barat mengimbau semua pihak menahan diri dan menunggu proses penyidikan. Polda menyatakan akan bekerja sebaik mungkin dan transparan.

"Terkait dengan informasi, mungkin opini yang saat ini dibangun, kami minta dari pihak manapun untuk menahan diri. Kami akan bekerja sebaik mungkin dan transparan, nanti akan ada waktunya kita akan sampaikan proses penyidikannya," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast, Rabu (22/5/2024), dikutip dari detikJabar.

Dilansir detikJabar, penyidik Ditreskrimum Polda Jabar sudah menangkap satu DPO (daftar pencarian orang) dalam kasus pembunuhan Vina, yaitu Pegi alias Perong. Pegi ditangkap di wilayah Bandung.

"Untuk Pegi ini ditangkap di Bandung, kita tidak bisa menyebutkan sampai sekarang detail posisi penangkapan untuk alasan pembuktian," ujarnya.

Diberitakan detikJabar sebelumnya, Polda Jawa Barat merilis ciri-ciri 3 DPO kasus pembunuhan Vina dan teman lelakinya, Rizky atau Eky di Cirebon pada tahun 2016. Sejak kasus pembunuhan itu terkuak pada delapan tahun silam, ketiga orang itu masih buron.

Ketiga DPO itu tercatat beralamat di Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Mereka diketahui bernama Andi, Dani dan Pegi alias Perong. Belum diketahui apakah identitas ketiga orang itu asli atau tidak. Polda Jabar lalu menerangkan ciri-ciri mereka.

Saat ini Andi diperkirakan berusia 31 tahun, tinggi badan 165 sentimeter, berbadan kecil, rambut lurus, dan berkulit hitam. Adapun Dani diperkirakan sekarang berusia 28 tahun, tinggi 170 sentimeter, badan sedang, rambut keriting, berkulit sawo matang.

Sedangkan Pegi alias Perong diperkirakan sekarang berumur 31 tahun, berperawakan kecil, tinggi badan 160 sentimeter, rambut keriting, dan kulit hitam.