Polisi Ungkap Motif Suami Baru Tega Bunuh Bu Andriyani Magelang

Polisi Ungkap Motif Suami Baru Tega Bunuh Bu Andriyani Magelang

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 09 Jan 2024 16:29 WIB
Pelaku pembunuhan S (44) yang tega menghabisi istrinya Andriyani (50) di Salaman Kabupaten Magelang dibawa ke Polresta Magelang Selasa (9/1/2024).
Foto: Pelaku pembunuhan S (44) yang tega menghabisi istrinya Andriyani (50) di Salaman Kabupaten Magelang dibawa ke Polresta Magelang Selasa (9/1/2024). (Eko Susanto/detikJateng)
Magelang -

Penyidik Reskrim Polresta Magelang mengungkap motif pembunuhan suami berinisial S (44) yang tega menghabisi istrinya, Andriyani (50), warga Kwaderan, Kajoran karena sakit hati. Pelaku S ini mengaku sakit hati karena dibanding-bandingkan dengan suami korban sebelumnya.

"Motifnya ya karena sakit hati. Sakit hati pelaku yang sering dibanding-bandingkan (suami korban sebelumnya) dan dihina oleh korban," kata Kapolresta Magelang, Kombes Mustofa dalam konferensi pers di Polresta Magelang, Selasa (9/1/2024).

Mustofa menjelaskan, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada Jumat (15/12), sekitar pukul 21.30 WIB di Dusun Karanganyar, Desa Krasak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Saat itu, korban yang datang diantar anaknya setelah sampai meminta kepada suaminya untuk diantarkan menuju tukang pijat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian bermula dari korban datang ke rumah diantar anaknya. Kemudian, korban minta diantarkan ke tukang pijet oleh pelaku, namun dalam permintaan (menuju tukang) pijat tersebut terjadi pertengkaran antara korban dengan pelaku. Menurut keterangan tersangka, korban melontarkan beberapa kata yang menurutnya tidak pantas diucapkan istri kepada suami," kata Mustofa.

"Ada semacam hinaan, ada semacam membanding-bandingkan pelaku dengan suami yang sebelumnya, namun malam itu tetap diantar sama pelaku. Kemudian, dalam perjalanan (menuju tukang pijat) naik motor korban tetap memberikan ucapan berupa penghinaan dan membanding-bandingkan dengan suami yang sebelumnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Hinaan yang disampaikan korban tersebut, lanjut Mustofa, membuat pelaku marah sehingga mencekik korban dan membanting. Kemudian, kepala korban dibenturkan di jalan beton.

"Kemudikan sama pelaku digendong untuk dibawa ke tempat (menuju kolam). Karena tidak kuat digendong, akhirnya diseret dengan kerudung atau syal menyeret korban ke tempat kejadian perkara tempat, kita temukan mayat," kata Mustofa.

Setelah menghabisi korban, kata Mustofa, sekitar pukul 00.00 WIB, pelaku kembali menuju rumahnya. Kemudian membersihkan diri dan menikmati makan malam juga.

"Pagi harinya, pelaku kembali ke tempat kejadian perkara untuk memastikan timbunannya. Ditambah kembali sehingga dia (korban) tidak kelihatan atau tidak bau bagi masyarakat yang melihatnya dengan alat cangkul. Saat itu, pelaku mengambil handphone (HP) sama gelang yang ada pada tubuh korban," ujarnya.

Sebagaimana pernah diberitakan, mayat korban ditemukan pada Jumat (5/1) di kolam untuk merendam usuk dari bambu. Ketika ditemukan tubuhnya ditimbun dalam kolam tersebut.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads