.webp)
Seorang narapidana kasus terorisme (napiter) berinisial SYD menjalani prosesi pengucapan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap.
Kepala Lapas Pasir Putih Nusakambangan, Enjat Luqmanul Hakim mengungkapkan SYD merupakan jaringan Laskar Jihad Ambon dalam kasus penyerangan Mako Brimob Loki Ambon beberapa tahun lalu.
"Laskar Jihad Ambon, kasus penyerangan mako Brimob Loki Ambon," kata Enjat melalui siaran pers yang diterima detikJateng, Jumat (29/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SYD saat ini mendekam di Lapas High Risk Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan. Enjat menjelaskan, SYD telah melalui proses pembinaan yang intensif selama 6 bulan.
Selama proses pembinaan, SYD diberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang benar dan tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
"SYD telah menyadari kesalahannya dan bertekad untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," ujar Enjat.
Dalam ikrarnya, SYD menyatakan dirinya mengakui NKRI sebagai satu-satunya negara yang sah di Indonesia. Ia juga menyatakan bahwa dirinya akan setia kepada NKRI dan akan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Kasi Binadik Lapas Pasir Putih, Satriya Dinda mengapresiasi langkah SYD yang telah menyatakan ikrar setia NKRI. Pihaknya berharap ikrar setia NKRI yang dilakukan oleh SYD dapat menjadi contoh bagi napiter lainnya yang masih berada di Lapas Pasir Putih.
"Kami berharap napiter lainnya yang masih berada di Lapas Pasir Putih juga dapat mengikuti jejak SYD dan kembali ke pangkuan NKRI," kata Satriya.
Prosesi pengucapan ikrar setia kepada NKRI ini juga dihadiri oleh perwakilan Densus 88, Kementerian Agama (Kemenag), Balai Pemasyarakatan (Bapas), Polres Cilacap dan Kodim Cilacap.
(dil/ahr)
