Bunuh Tetangga di Probolinggo yang Tiduri Ibunya, Begini Pengakuan Holili

Regional

Bunuh Tetangga di Probolinggo yang Tiduri Ibunya, Begini Pengakuan Holili

Tim detikJatim - detikJateng
Rabu, 18 Okt 2023 20:19 WIB
The greatest fear, an intruder in the house.
ilustrasi penusukan. Foto: iStock
Solo -

Holili Abdianto (23), warga Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar, Probolinggo, Jawa Timur, mengaku menusuk tetangganya, Torawi (59) karena sakit hati. Holili mengaku melihat sendiri saat Torawi saat meniduri ibunya di rumahnya.

Dilansir detikJatim, Holili mengaku peristiwa di rumahnya itu terjadi pada 15 hari sebelum dirinya membacok korban sepulang menghadiri acara Maulid Nabi.

"Di rumah saya, di kamar yang tidak dikunci. Saya dengar ada suara. Saya masuk, saya lihat ibu dan korban berhubungan badan," kata Holili kepada penyidik di ruang penyidik pidana umum (Pidum) Satreskrim Polres Probolinggo, Rabu (18/10/2023), dikutip dari detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya diam saja. Berdiri di situ. Torawi lari. Lalu saya bicara sama ibu," imbuh Holili yang telah memakai baju tahanan.

Holili menambahkan, dirinya sengaja tidak menceritakan hal itu kepada ayahnya. "Saya tidak cerita kepada bapak, karena saya tidak mau bapak yang masuk penjara," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Achmad Doni Meidianto mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki motif penusukan terhadap Torawi.

"Untuk hal tersebut masih kami dalami, apakah ada perselingkuhan atau tidak. Tentunya ini dalam proses penyidikan dan kami akan berkoordinasi dengan pihak kejaksaan dan kasus ini menjadi perhatian untuk kita semua," kata Doni saat ditemui di ruangannya.

Korban Tewas dengan 7 Luka Tusukan

Diberitakan detikJatim sebelumnya, Torawi ditusuk Holili pada Senin (9/10) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu korban usai menghadiri acara Maulid Nabi. Pelaku mencegat korban dan menusuknya menggunakan pisau. Korban akhirnya tewas akibat 7 luka tusukan.

"Saat dicegat, pelaku langsung menusuk korban di bagian belakang. Meski sudah ditusuk pakai pisau, korban sempat melarikan diri, tapi mungkin banyak kehilangan darah, jadi ketika sampai di Puskesmas Banyuanyar, korban sudah meninggal," kata Kepala Dusun Pendo, Desa Liprak Kidul, Nur Hasan.

Zainal Abidin (42), keponakan korban menyebutkan saat itu korban pulang menghadiri undangan di desa tetangga. Saat pulang mengendarai sepeda motor, korban tiba-tiba ditikam hingga terjatuh.

"Pelaku sendirian dan korban juga sendirian. Jadi setelah ditikam pertama kali, korban sempat lari sama sepeda motornya, tapi saat jatuh ditikam lagi sama pelaku," ungkap Zainal saat ditemui di Kamar Mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Ipar korban, Sarupi (52) menyatakan sempat melerai pelaku yang menikam korban. Dia juga sempat menyembunyikan pisau itu di bawah pohon untuk mencegah terjadinya penikaman lagi.

"Setelah kondisi sudah aman, pelaku saya lepas, saya kemudian menolong korban. Karena memang kejadiannya berada di halaman rumah korban, yang jarak rumahnya dengan pelaku sangat dekat," ucap Sarupi.




(dil/ahr)


Hide Ads