Terungkap! Trik Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Kelabui Korbannya

Terungkap! Trik Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Kelabui Korbannya

Uje Hartono - detikJateng
Selasa, 22 Agu 2023 11:07 WIB
Tersangka Budi Santoso alias bodrex (kanan), tangan kanan pelaku pembunuhan berantai Slamet Tohari.
Tersangka Budi Santoso alias bodrex (kanan), tangan kanan pelaku pembunuhan berantai Slamet Tohari. Foto: Uje Hartono/detikJateng.
Banjarnegara -

Budi Santoso (33), terdakwa kasus penipuan bersama Slamet Tohari alias Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara sudah disidangkan di Pengadilan Negeri Banjarnegara. Dalam persidangan terungkap trik Mbah Slamet mengelabuhi korban saat menggandakan uang.

Humas Pengadilan Negeri Banjarnegara Arief Wibowo mengatakan, dalam persidangan terungkap jika Slamet Tohari yang merupakan teman terdakwa BS ini tidak memiliki keahlian untuk menggandakan uang. Slamet Tohari hanya mengelabui para korban yang datang ke rumahnya.

"Dalam persidangan terungkap bahwa penggandaan uang ini hanyalah akal-akalan Mbah Slamet. Bahwa Mbah Slamet ini tidak bisa menggandakan uang baik secara magic atau keilmuan," ujar Arief saat ditemui di PN Banjarnegara, Selasa (22/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan, cara Mbah Slamet dalam mengelabui korban adalah dengan menyiapkan uang terlebih dahulu. Awalnya uang yang disiapkan pecahan Rp 2 ribu senilai Rp 3 juta.

"Setelah mendapat kabar dari BS, Mbah Slamet kemudian menukarkan uang Rp 3 juta pecahan Rp 2 ribu. Uang itu kemudian ditempatkan di sebuah kotak khusus yang akan digunakan untuk ritual bersama korban," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Nantinya, saat ritual Mbah Slamet akan meminta uang pecahan Rp 2 ribu kepada korban sebanyak 4 lembar. Dari uang 4 lembar pecahan Rp 2 ribu nanti akan keluar uang senilai Rp 3 juta pecahan Rp 2 ribu yang sudah dipersiapkan sebelumnya di dalam kotak khusus.

"Saat ritual, Mbah Slamet ini meminta korban untuk memejamkan mata. Kemudian Mbah Slamet mengeluarkan uang pecahan Rp 2 ribu yang sudah disiapkan," terangnya.

Dengan trik ini, kemudian korban semakin yakin dengan Mbah Slamet. Sehingga mau untuk menggandakan uang yang lebih banyak dengan mahar hingga Rp 50 juta.

"Korban akhirnya terpedaya dan mau menggandakan uang yang lebih banyak. Mbah Slamet ini meminta mahar Rp 50 juta sebelum melakukan ritualnya," kata dia.

Tidak sampai di situ, untuk memuluskan aksinya Mbah Slamet merancang agar praktik penipuan ini tidak disadari oleh korban. Mbah Slamet melakukan skenario agar uang dengan hasil penggandaan uang dengan pecahan Rp 100 ribu hilang dicuri orang.

"Setelah ritual selesai, Mbah Slamet mengajak korban untuk memasukkan uang hasil ritual milik korban ke rekening korban. Namun saat di perjalanan Mbah Slamet mengajak korban untuk melakukan ritual terakhir yakni menanam telur di kebun teh. Saat melakukan ritual tersebut, mobil milik Mbah Slamet dipecah kacanya oleh orang yang sudah disiapkan oleh Mbah Slamet sebelumnya. Kemudian uang yang ada di dalam mobil di dalam kardus hilang," jelasnya.




(apl/ams)


Hide Ads