Pelaku Utama Tak Lulus SD
Meski melakukan kejahatan berbasis teknologi, pelaku utama dalam kasus tersebut ternyata bukan orang berpendidikan tinggi. Adapun otak komplotan itu adalah RJ yang berasal dari Ogan Komering Ilir.
"Tingkat pendidikan (RJ) tidak tinggi, tapi kami duga mereka punya kemampuan dari belajar otodidak," kata Dwi di kantornya, Selasa (8/8/2023).
Hal ini juga diakui oleh RJ. Dia mengaku tidak lulus Sekolah Dasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar, Pak, saya tidak lulus SD. Kelas satu naik kelas dua terus keluar," ujar RJ kepada Polisi.
"Saya diajarin teman, saya punya teman yang bisa itu," imbuhnya.
Omzet Miliaran
Meski hanya dilakukan 4 orang, ternyata kejahatan tersebut sangat merugikan. Pada korban kehilangan uang di rekening bank lantaran pelaku bisa mengakses aplikasi e-banking yang ada di HP korban.
"Dari hasil kegiatan yang dilakukan, kami bisa menganalisa, bisa menghitung omzet para pelaku ini ternyata sangat wah sekali. Dalam satu bulan bisa dapat Rp 200 juta dan bahkan di bulan terakhir dari pengakuan, Rp 1,5 miliar," kata Dwi.
Simak Video "Kata Pakar Soal Alasan Peretas PDNS Mendadak Baik Hati"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/ahr)