2 Terduga Teroris Boyolali-Sukoharjo Diduga Siapkan Bom Astana Anyar

2 Terduga Teroris Boyolali-Sukoharjo Diduga Siapkan Bom Astana Anyar

Tim detikNews - detikJateng
Jumat, 04 Agu 2023 11:36 WIB
Tim Densus 88 menggeledah rumah S, Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jumat (4/8/2023).
Tim Densus 88 menggeledah rumah S, Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jumat (4/8/2023). (Foto: Jarmaji/detikJateng)
Solo -

Densus 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di wilayah Boyolali dan Sukoharjo. Terduga berinisial S dan T itu diduga menyiapkan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung.

"Penangkapan teroris di Jawa Tengah. Pada hari Selasa, 1 Agustus 2023, Densus 88 telah melakukan penangkapan terduga teroris di wilayah Boyolali, Jawa Tengah. Dengan inisial Saudara S dan Saudara T yang diduga terkait dengan peristiwa TKP bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Polrestabes Bandung, Jawa Barat," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis (3/8/2023) seperti dilansir detikNews.

Ramadhan menyebut keduanya diduga terlibat menyiapkan bom bunuh di Polsek Astana Anyar. Bom bunuh diri itu kemudian digunakan pelaku Agus Muslim (AM) beraksi pada 7 Desember 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saudara S dan Saudara T diduga terlibat dalam menyiapkan bom bunuh diri yang digunakan tersangka AM di TKP," katanya.

Sebelumnya, Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi menyampaikan ada warga Boyolali yang ditangkap Densus 88 Antiteror. Hanya, dia tidak merinci identitas warga tersebut.

ADVERTISEMENT

Petrus mengungkapkan warga yang ditangkap Densus 88 Antiteror itu berinisial S yang selama ini tinggal di Banyudono.

"Ya, saya juga dengar infonya seperti itu. Ada (diduga) pelaku atau keterlibatan seseorang di wilayah hukum Boyolali. Orang Banyudono," kata Petrus dikonfirmasi detikcom melalui sambungan telepon, Rabu (2/8/2023).

Sementara T atau TN (38) ditangkap tim Densus 88 di rumahnya Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. T merupakan warga asli desa tersebut.

Kepala Desa (Kades) Cemani Hadi Indrianto mengatakan penangkapan teroris di desanya memang sudah berkali-kali terjadi. Biasanya yang ditangkap merupakan pendatang. Sedangkan TN merupakan warga asli desa itu.

TN ditangkap pada Rabu (2/8) malam di sekitar rumahnya. Keluarganya baru mendapat pemberitahuan setelah penangkapan itu.

"Diamankan di rumah, keluarganya juga dikasih tau. Informasi dari petugas kondisi kesehatan baik-baik saja," ujar Hadi.

Saksikan juga Obrolan bersama Fadli Zon The 44th AIPA: Responsive Parliament for a Stable and Prosperous ASEAN

[Gambas:Video 20detik]



(aku/rih)


Hide Ads